EVENTHighlightsNEWS

Para Insinyur 3 Negara Berbagi Pengetahuan di SIJORI First Engineering Annual Meeting

Mereka berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dan pengalaman (sharing experience) guna memperkuat kawasan bisnis di SIJORI.

Konstruksi Media, Batam – Memasuki hari kedua atau hari terakhir, SIJORI First Engineering Annual Meeting menghadirkan sesi seminar dan FGD (Forum Group Discussion). Dalam forum tersebut, para insinyur di tiga negara saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Semintar internasional tersebut diselenggarakan secara hibrid pada Minggu (14/1/2024) di  Gedung Technopreneur Lantai 3 Kampus Politeknik Negeri Batam dan diisi oleh para pembicara dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Dihadiri oleh lebih 300 peserta dari tiga negara. Hadir pula Ir Habibie Razak dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat dan Kepala BP Batam yang juga menjabat Walikota Batam Muhammad Rudi berserta kepala dinas terkait.

Dalam sambutannya, Kepala BP Batam menyampaikan keberhasilan pengembangan infrastruktur di Batam, terutama jalan-jalan di dalam kota serta rencana ke depan di pelabuhan Batu Ampar dan industrial estate di Pulau Rempang.

Baca Juga:  Dukung Permendikbud, ITB Siapkan Aturan Soal PPKS

Baca juga: PII Batam Gelar SIJORI First Engineering Annual Meeting

Selain itu Rudi mengajak para insinyur untuk dapat berkontribusi lebih dalam pengembangan infrastruktur tersebut sehingga produk keinsinyuran yang dihasilkan berkualitas dan berstandard.

Salah satu pembicara dalam seminar tersebut berasal dari PLN Batam, yaitu Sanggam Robaga (Divisi pengembangan Bisnis), yang menjadi sponsor dalam kegaiatan SIJORI First Engineering Annual Meeting. Dalam pemaparannya, Robaga menjelaskan bahwa secara reserve margin PLN Batam akan menjadi 18%-36% di tahun 2024 dengan penambahan 200 MW, jauh lebih kuat dari tahun 2023.

“Tentu saja ini menunjang dari peningkatan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan oleh BP Batam/Pemko Batam serta membuka investasi terutama di sektor kawasan industri dan data center,” kata Sanggam Robaga.

Baca Juga:  Atasi Macet, BP Batam Bangun Jalan Layang Senilai Rp132 Miliar

Di akhir sesi acara, dilakukan FGD yang  dihadiri delegasi dari Persatuan Insinyur Malaysia cabang Selatan (IEM Southern), Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat dan cabang Batam, Persatuan Insinyur Singapore (IES), serta Commisioner Asean Engineering Register (AER).

Pertemuan ini juga dihadiri perguruan tinggi di Batam, akademisi, dan praktisi bisnis di Batam. Ada empat topik yang dibicarakan dalam FGD tersebut. Acara yang dipimpin oleh AER Head Commisioner Ir Yau Chau Fong itu berlangsung hangat  dan penuh diskusi.

Dalam topik pendidikan, delegasi dari PII Ir Ade Irfan menyampaikan bahwa taraf pendidikan dari tiga negara di kawasan SIJORI belum berimbang. “Oleh karena itu diperlukan sharing knowledge dan training ke mahasiswa-mahasiswi di kota Batam namun parameter output harus sesuai dengan kebutuhan di sektor Industri,” kata Ade Irfan.

Baca Juga:  PUPR dan Kemenkeu Laksanakan Serah Terima BMN Tahap 2

Sementara itu Prastiwo anggoro selaku ketua PII Batam mengatakan, saat ini di kota Batam banyak terdapat insinyur-insinyur asing dari Singapura maupun Malaysia. “Oleh karena itu perlu adanya sharing data antara IES, IEM dan PII sehingga nantinya Asean Engginer yang berkerja di Batam dapat dilakukan screening kompentensi serta skillnya,” kata Prastiwo Anggoro.

Di akhir pertemuan diberikan sponsor apresiasi dari pihak penyelenggara. Apresiasi diberikan kepada BP Batam, Poli Batam, PT PLN Batam, PT Mulia Batindo Grup, Perwakilan Luar Negeri PII di Malaysia, PT Lancang Kuning Sukses, PT Berkat Bersatu, PT Pulau Bulan Indo Perkasa, Batam Pos, Konstruksi Media, PT Enilor Kinamad Raya, PT Multi Sindo International, PT Aldev Tunas Utama, dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini. (*/Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button