Renewable

Pro Kontra Holding Panas Bumi, DPR: PGE Layak Jadi Induk Holding Panas Bumi

Konstruksi Media – Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengungkapkan, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) pantas untuk menjadi induk Holding Panas Bumi itu.

Menurutnya, PGE memiliki catatan kinerja positif dan berpengalaman dalam mengelola panas bumi selama hampir 50 tahun.

PGE pun dianggap mampu memimpin konsolidasi aset dari BUMN lain yang juga menggarap energi terbarukan, yaitu PT PLN Gas and Geothermal, dan PT Indonesia Power.

“PGE sudah berpengalaman hampir 50 tahun dalam pengelolaan panas bumi. Apalagi, saat ini total kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE adalah 1.877 megawatt atau sekitar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia,” ujar Faisol di Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga:  PLN Kebut Pembangunan PLTA Asahan 3

Lebih lanjut ia menuturkan, kunci keberhasilan pengembangan panas bumi adalah kemampuan eksplorasi di hulu. Menurutnya, panas bumi memiliki karakter yang sama dengan minyak dan gas alam.

“Kapabilitas dan karakteristiknya sama seperti yang dilakukan Pertamina sebagai perusahaan induk PGE. Makanya, PGE sangat layak menjadi induk holding BUMN Geothermal. Kami sangat mendukung,” katanya.

Faisol mengungkapkan bahwa PGE telah menjadi pionir pengelolaan panas bumi di Indonesia. Sejak 1974, perseroan pelat merah itu telah melakukan pengusahaan panas bumi mulai dari hulu hingga hilir.

“Berbagai kegiatan hulu yang dilakukan PGE antara lain survei geologi, survei geofisika, survei geokimia, serta pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan,” paparnya.

Baca Juga:  PLTP Bakal Diprivatisasi, Serikat Pekerja PLN Group Pasang Badan

Sedangkan kegiatan hilir mencakup ekploitasi dan pemanfaatan, termasuk pembangunan lapangan uap, pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi, serta pembangunan jaringan transmisi.

DPR mengharapkan potensi dan pengalaman panjang itu dapat menjadi bekal PGE dalam memimpin konsolidasi aset BUMN panas bumi secara baik, sehingga bisa meningkatkan kapasitas terpasang listrik panas bumi dari 1,2 gigawatt menjadi 2,5 gigawatt dalam lima tahun ke depan.

“Tujuan proses ini untuk mengembangkan panas bumi di Indonesia. Kami yakin sebagai konsolidator, PGE bisa mengemban misi tersebut,” pungkas Faisol.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button