Asosiasi

Produksi Industri Nasional Turun 30 Persen

Konstruksi Media – Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mencatatkan tingkat produksi industri nasional mengalami penurunan hingga 25-30 persen.

Aktivitas industri nasional seperti manufaktur, elektronika, besi ulir, baja, seng dan turunannya saat ini mengalami penurunan akibat Pandemi, terlebih saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Berdasarkan data GINSI yang dikumpulkan dari informasi para perusahaan anggota, bahwa penurunannya saat ini mencapai 25% hingga 30%. Itu secara keseluruhan untuk industri nasional,” ujar Ketua Bidang Logistik dan Perhuhungan BPP GINSI, Erwin Taufan, kepada wartawan, Jum’at (23/7/2021).

Baca Juga:  Pemerintah Akan Larang Ekspor LNG Demi Bangun Industri Nasional

Dia menyebutkan, melemahnya aktivitas industri nasional juga disebabkan terjadinya penurunan permintaan terhadap kegiatan proyek infrastruktur di dalam negeri.

Penurunan demand itu juga lantaran adanya kewajiban sementara beberapa pabrik/industri untuk mengurangi konsumsi oksigen dalam kegiatannya menyusul meningkatkan volume kebutuhan oksigen medis akibat lonjakan kasus Covid-19 dalam waktu sebulan terakhir.

Pihaknya berharap, Kementerian Perindustrian memperhatikan kebutuhan pasokan bahan baku industri dalam negeri.

Aktivitas logistik yang berkaitan dengan kebutuhan bahan baku dan keberlangsungan industri nasional, tegasnya, harus tetap terjaga di tengah pemberlakuan PPKM Darurat untuk menekan pandemi covid 19.

Di sisi lain, kata Erwin Taufan, kinerja Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) harus tetap dipacu dengan persiapan mencadangkan bahan baku yang cukup bagi industri-industri tersebut serta memberikan berbagai stimulus yang diperlukan.

Baca Juga:  Gelar Rakernas ke-2, Peter Frans: INKINDO Maju dan Tumbuh Bersama

Meskipun selama ini, berdasarkan laporan dari kalangan industri yang merupakan anggota GINSI, bahwa support Direktorat ILMATE Kemenperin  dirasa cukup terkait bahan baku produksi.

“Dalam hal ini perusahaan importir anggota GINSI siap mendukung upaya Kemenperin dalam memacu kembali industri nasional khususnya ILMATE, demi kesinambungan program pemerintah dalam menggenjot infrastruktur dan pertumbuhan perekonomian nasional,” paparnya.

Taufan mengatakan, Kemenperin selama ini sudah memberikan upaya cukup maksimal terkait kebutuhan pelaku pasar industri nasional.

“Kita berharap Pandemi ini bisa segera berakhir, oleh karenanya disisi lain kita juga perlu menjaga ketersedian bahan baku industri atau pabrik-pabrik itu. Strategi ini sebagai upaya disaat Pandemi mereda, maka harapannya industri nasional bisa langsung tancap gas dan tetap bisa berjalan baik tanpa adanya kendala keterbatasan bahan baku yang dibutuhkan,” ucapnya.

Baca Juga:  Sah! Ir. Mirza Gunawan Jabat Posisi Ketua PII Aceh Utara

Taufan juga mengatakan, GINSI  mendukung kebijakan perpanjangan PPKM Darurat oleh Pemerintah sampai dengan 25 Juli 2021 mendatang, sebagai upaya menekan laju Covid 19 di Indonesia.

“Meskipun berat kami rasakan sebagai pelaku usaha dengan kondisi sekarang ini. Namun kami optimistis keadaan akan membaik dimasa-masa mendatang. GINSI dapat memahami kebijakan yang di ambil Pemerintah RI terkait PPKM Darurat Level 4 itu,” ujarnya. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button