Teknologi

PTPP Klaim Ada 11 Inovasi Buatannya Telah Dipatenkan

Konstruksi Media – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengklaim ada 11 inovasi PTPP yang telah mendapatkan paten resmi dari pemerintah.

Dalam mengembangkan dunia kontruksi, pihaknya secara aktif mengembangkan teknologi Information and Communication Technology (ICT) agar tercipta inovasi-inovasi teknis dan manajerial secara kolaboratif.

“Bahkan hingga saat ini ada 11 inovasi PTPP yang sudah mendapatkan paten resmi. Upaya yang dilakukan secara berkelanjutan ini merupakan wujud komitmen PTPP dalam melakukan transformasi digital, serta sebagai perusahaan konstruksi Indonesia yang cakap dalam mengadopsi teknologi terkini dan bersiap menuju perusahaan konstruksi global,” ujar Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7/2021).

Hingga kini, kata Novel, PTPP telah menerapkan 129 teknologi dan 1.424 sejak tahun 2012. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan performa operasi demi mencapai kinerja yang unggul, dinamis, dan berkelanjutan, sekaligus mewujudkan sumber daya manusia yang unggul. 

Pihaknya menyadari bahwa peningkatan performa operasi perusahaan harus senantiasa memberikan nilai lebih bagi customer, karyawan dan seluruh stakeholder. 

“Untuk itulah maka kami terus mengembangkan teknologi dan inovasi agar tercapai eficiency, effectiveness, reduce cost, serta reduce waste, selain tentunya untuk meningkatkan aspek safety pada setiap proyek,” katanya.

Baca Juga:  Cek Progres Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak

Sumber inovasi antara lain diperoleh dari Close Innovation yaitu inovasi yang berasal dari inventor internal perusahaan yang secara rutin diselenggarakan dalam PP Awards setiap tahunnya, dan Open Innovation yaitu inovasi yang berasal dari kolaborasi dengan pihak eksternal seperti industri, start-up, regulator maupun akademisi. 

“Tentunya Customer feedback, dan Organizational Learning menjadi masukan penting untuk pembelajaran yang continue dalam menciptakan inovasi yang lebih baik. Untuk tahap akhir yang kami lakukan pastinya adalah tahap evaluasi dan diukur tingkat pemakaiannya dan besarnya manfaat bagi perusahaan,” jelas Novel. 

Salah satu teknologi terbaru dari PTPP adalah Load Scanner. Yakni merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengukur volume material dalam bak kendaraan dengan teknologi Laser Lidar yang di proses dengan AI (Artificial Intelegent) secara realtime yang terintegrasi dengan dashboard monitoring.

Dengan presisi di atas 98% menjadi pengukuran sangat akurat. Load Scanner merupakan kolaborasi antara PTPP dan PT Widya Robotic dalam wadah inkubasi APPOLO, yang sudah diluncurkan pada Agustus 2020. 

Pada kuartal II tahun 2021, PTPP telah menghasilkan beberapa inovasi dan pengembangan teknologi bidang konstruksi yang terbagi dua yaitu Hak Paten dan Hak Cipta.

Baca Juga:  APERTI BUMN Menggelar Webinar Riset dan Inovasi Untuk Masa Depan

Hak Paten terdiri dari antara lain alat dan metode pemancangan cerucuk bambu/kayu (penggunaan pada tanah lunak yang berada di permukaan air), struktur penyambung tiang pancang beton dan pancang pipa baja, landasan putar bebas hambatan yang digunakan untuk memutar struktur atas jalan layang yang dapat digunakan berulang-ulang, metode konstruksi bangunan tahan gempa yang menggunakan pracetak tiga dimensi, serta metode dan alat bantu pembuatan segmen jalan yang digunakan untuk konstruksi jalan layang (elevated road). 

Sementara untuk Hak Cipta meliputi Project Materials Control System (PMACS), WBS Maker, Project Cost Control System (PCCS) dan Bestat Otomatis: Macro Analysis Template (BOMAT). 

Lebih lanjut Novel menambahkan bahwa sejalan dengan upaya pengembangan teknologi dan inovasi, PTPP juga menerapkan manajemen risiko yang mengacu kepada The International Organization for Standardization, atau sebuah organisasi yang menetapkan standar internasional di bidang industrial dan komersial dunia (ISO 31000).

Tujuannya agar dapat membantu perusahaan dalam mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam aktivitas dan fungsi yang signifikan.

Manajemen risiko PTPP yang mengacu kepada ISO 31000 terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu: Prinsip Manajemen Risiko, Kerangka Manajemen Risiko dan Proses Manajemen Risiko. 

Baca Juga:  PTPP Genggam 10 Proyek di IKN Nusantara, Bakal Tuntas Pada 2024

“Sebagai pionir di antara Kontraktor Indonesia dan Asia Tenggara, PTPP telah mendapatkan tiga ISO yaitu, ISO 27001 (Infromation Security Management System), ISO 19650 (Full Implementation BIM), SMAP ISO 37001(Anti Bribery). Kami percaya bahwa ISO tidak hanya memberikan spesifikasi kelas dunia untuk berbagai hal, mulai dari produk, layanan, hingga memastikan kualitas dan efisiensi, namun juga dapat membantu memenangkan persaingan pasar global karena memberikan value lebih bagi investor, konsumen dan seluruh stakeholderI,” jelas Novel. 

Sepanjang tahun 2021 ini PTPP memiliki capaian ISO terbaru, antara lain; ISO 9001(Quality), ISO 14001(Environmental), ISO 45001(HSE), SMAP ISO 37001(Anti Bribery), ISO 55001(Manajemen Asset), ISO 19650 (BIM), ISO 27001 (Infromation Security Management System), ISO 19650 (Full Implementation BIM). 

“Kami yakin bahwa inovasi dan teknologi terapan perusahaan yang telah teruji secara internasional melalui ISO ini akan mampu memenangkan persaingan se-Asia Tenggara. Untuk itu, PTPP akan terus mengembangkan teknologi dan menciptakan inovasi, serta menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak eksternal untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” tutup Novel.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button