KorporasiOffice

Siapkan Rp381 Miliar, STI Modernisasi Pabrik Keramik di Tangerang

Konstruksi Media – Presiden Direktur PT Surya Toto Indonesia Tbk (STI) Hanafi Atmadireja mengatakan, pihaknya tengah memodernisasi salah satu dari tujuh pabrik miliknya di Cikupa, Tangerang, Banten  dengan nilai investasi sebesar Rp381 miliar.

Menurutnya, ketujuh lini pabrik keramik yang berada di Cikupa ini menghasilkan sebanyak dua juta buah produk saniter dengan 400 jenis setiap tahunnya. Adapun 70 persen dari kapasitas produksi itu, kata Hanafi, akan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sementara 30 persen lainnya diekspor ke 33 negara.

Baca Juga:  Gandeng PJB, Pertamina NRE Bidik Pemanfaatan PLTA untuk Green Hydrogen

“Tahun ini pabrik Cikupa dalam proses modernisasi teknologi di pabrik satu, yaitu pabrik yang paling lama. Nanti akan diubah untuk mengekspor 216 ribu buah produk saniter per tahun,” ujar Hanafi di Tangerang dikutip Selasa, (10/8/2021).

Hanafi menyampaikan bahwa saat PPKM diberlakukan, utilitas sempat mengalami penurunan 20 persen menjadi 80 persen, namun hal itu juga dipengaruhi adanya upaya modernisasi sehingga lini produksi ditutup.

Kendati demikian, Hanafi optimistis masih banyak peluang pasar saniter di Indonesia yang belum tergarap. Sehingga, Toto sangat optimistis modernisasi yang dilakukan akan sangat baik untuk perusahaan.

“Indonesia pasarnya 260 juta penduduk, jadi kami optimistis untuk mengisi pasar dalam negeri,” kata Hanafi.

Baca Juga:  IKN, Menuju Masa Depan Berkelanjutan dengan Teknologi Smart Lighting

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam mengapresiasi Toto karena sebagai penerima Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), Toto menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Kami apresiasi karena penerapan prokes yang dilakukan semakin detail, bahkan telah dibuat sistem ketika ada yang terpapar. Jadi, 6M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, Menjaga Pola Makan Sehat) dan 3T (Testing, Tracking Treatment) sudah dijalankan dengan baik,” ungkap Khayam.

Khayam menyebut bahwa penerapan prokes di lingkungan pabrik menjadi kunci agar pabrik dapat tetap berproduksi di tengah pandemi Covid-19.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button