Korporasi

Tiga Ruas Tol Ini Kembali Ditawarkan Waskita Ke Investor

Konstruksi Media – Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Destiawan Soewardjono mengungkapkan, ada tiga ruas jalan tol yang sedang ditawarkan ke investor. Hal ini menjadi salah satu langkah divestasi jalan tol yang dilakukan Waskita Karya.

Penawaran dilakukan Waskita Karya melalui Indonesia Investment Authority (INA) sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF).

“Ada tiga ruas ini sekarang masih dalam proses bersama INA. Tapi karena ada beberapa hal, seperti ada RDPT [Reksa Dana Penyertaan Terbatas], jadi kami masih menyelesaikan proses itu baru setelahnya diproses dengan INA,” ujar Destiawan seperti dilansir Bisnis Indonesia, Jum’at (1/10/2021).

Baca Juga:  Anies Baswedan Tunjuk Waskita Revitalisasi Halte TransJakarta

Ketiga ruas tersebut adalah ruas tol Pasuruan – Probolinggo, tol Kanci – Pejagan, dan tol Pejagan – Pemalang yang merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa.

Dia memastikan, proses pelepasan aset jalan tol milik perseroan ke INA itu secepatnya akan rampung pada tahun depan.

Dikatakan Destiawan, pihaknya juga akan mengebut divestasi aset jalan tol Cibitung-Tanjung Priok kepada PT Pelindo II (Persero) dan ruas tol Cimanggis – Cibitung ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Destiawan menunjukkan divestasi tol Cibitung – Tanjung Priok ditargetkan rampung pada pertengahan bulan depan. Perkembangan terbaru perseroan telah menandatangani CSPA (Conditional Sales Purchase Agreement) dalam proses recycling asset tersebut.

Baca Juga:  Implementasikan Pendekatan Konstruksi Ramping, WIKA Gedung (WEGE) Sempat Diganjar Rekor MURI

Sedangkan untuk ruas tol Cimanggis – Cibitung saat ini tengah dilakukan proses due diligence. “Kami berharap karena SMI juga mengejar [tol Cimanggis – Cibitung], kami merasa ini bisa selesai tahun ini,” imbuh Destiawan.

Apabila terealisasi dua divestasi tersebut pada tahun ini, WSKT masih memiliki sisa 8 ruas tol yang akan ditawarkan kepada investor potensial. Di dalamnya terdapat dua ruas tol yang memiliki RDPT, salah satunya ruas tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu.

Destiawan mengatakan untuk ruas jalan tol yang memiliki RDPT kemungkinan proses divestasinya akan lebih panjang hingga melewati 2022. Selain itu, ruas tol yang saat ini masih dalam proses konstruksi juga disebutnya akan lebih lama untuk dilakukan divestasi karena investor cenderung menyukai aset jalan tol yang sudah beroperasi.

Baca Juga:  PIS Bukukan Laba 2020 sebesar US$ 83,70 juta

Secara umum, penurunan tingkat utang WSKT apabila 13 ruas jalan tol itu bisa didivestasi diperkirakan mencapai Rp41 triliun. “Sebetulnya investor ini sudah banyak. Belum diproses karena sebagian masih belum selesai. Harapan kami target 2023 semua selesai dan investor bisa ambil mulai 2022,” ungkapnya. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button