Korporasi

Waduh, Laba Jasa Marga Menukik Hingga 72,47 Persen

Konstruksi Media – Pada kuartal I-2021 PT Jasa Marga (Persero) Tbk dikabarkan mengalami penurunan laba bersih sampai 72,47%. Per 31 Maret 2021, perseroan hanya mencatatkan laba Rp 161,83 miliar dari perolehan Rp 587,92 miliar tahun sebelumnya.

“Pendapatan perseroan jadi Rp 3,49 triliun atau turun 16,40%, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 4,17 triliun,” dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/6/2021).

Dari keterangan PT Jasa Marga di dikatakan, pendapatan Jasa Marga sendiri terdiri atas pendapatan tol, pendapatan usaha lainnya (jasa pengoperasian jalan tol, pemeliharaan jalan tol, penjualan BBM SPBU, sewa lahan, sewa properti, penjualan properti, iklan, lainnya), dan pendapatan konstruksi.

Baca Juga:  Kinerja Positif dan Tumbuh, WEGE Bukukan Pendapatan Tahun 2023 Rp3,98 Triliun

“Pendapatan tol menjadi penyumbang terbesar yakni Rp 2,54 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp 2,53 triliun. Kemudian, pendapatan usaha lainnya tercatat Rp 215,59 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp 202,95 miliar, dan pendapatan konstruksi tercatat Rp 736,73 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp 1,44 triliun,” jelas keterangan itu.

Lebih lanjut disampaikan, Jakarta-Cikampek menjadi pendapatan tertinggi di segmen tol perusahaan sebesar Rp 333,21 miliar, disusul Cikampek-Padalarang sebesar Rp 240,92 miliar, lalu JORR Seksi non S sebesar Rp 221,13 miliar. Untuk segmen tol anak usaha, Jalan Layang Cikampek (JJC) mencatatkan pendapatan tertinggi sebesar Rp 139,41 miliar, disusul Surabaya-Mojokerto (JSM) sebesar Rp 102,08 miliar, lalu Medan-Kualanamu (JMKT) sebesar Rp 96,46 miliar.

Baca Juga:  Semakin Kompetitif, Krakatau Steel Catatkan Laba Rp 326 miliar

“Jasa Marga mencatat adanya penurunan beban pokok pendapatan di kuartal I-2021 menjadi Rp 1,83 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,38 triliun, beban konstruksi juga turun menjadi Rp 730,28 miliar dari sebelumnya Rp 1,43 triliun,” terangnya.

Sementara itu, beban tol dan usaha lainnya tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 1,10 triliun dari sebelumnya Rp 953,83 miliar, beban keuangan-neto juga naik menjadi Rp 1,19 triliun dari sebelumnya Rp 774,30 miliar.

Selain itu, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp 662,14 miliar, kas neto yan digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp 1,87 triliun, dan kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp 2,02 triliun.

Baca Juga:  Bukaka Cabut Gugatan PKPU Waskita Karya di Sidang Ketiga

“Jasa Marga mencatat liabilitas sebesar Rp 80,81 triliun dan ekuitas Rp 24,84 triliun. Di samping itu, total aset perseroan meningkat menjadi Rp 105,65 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp 104,08 triliun,” tutup keterangan tersebut. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button