Air

Alokasikan Rp35 Miliar, Pemerintah Revitalisasi Bendungan Cengklik di Boyolali

Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan melakukan revitalisasi dan penataan kawasan Bendungan Cengklik di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Menurutnya, program tersebut untuk memaksimalkan fungsi utama bendungan sebagai tampungan air dan irigasi sekaligus peremajaan Bendungan Cengklik yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda sekitar tahun 1923-1931.

Dia pun menginstruksikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Ditjen Sumber Daya Air (SDA) untuk mempercepat program revitalisasi dan penataan kawasan.

Baca Juga:  Kementerian PUPR Targetkan Bendungan Rukoh Aceh Rampung 2023

“Di kawasan Bendungan Cengklik ini kalau kita lihat sudah banyak warung-warung yang berdiri di area tubuh bendungan serta aktivitas pertanian pasang surut. Hal-hal itu menjadi faktor penyebab bendungan tidak sehat,” ujar Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto menyampaikan, program revitalisasi dan penataan kawasan Bendungan Cengklik mulai dilaksanakan tahun ini dengan target proses lelang bulan Agustus. Anggaran pelaksanaannya bersumber dari APBN senilai Rp 35 miliar.

“Dalam proses revitalisasi nantinya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga memerlukan dukungan penuh dan kolaborasi dari berbagai pihak terkait, termasuk elemen masyarakat,” kata Agus Rudyanto.

Agus menuturkan, kegiatan revitalisasi dan penataan kawasan yang dikerjakan berupa pemeliharaan rutin pengambilan aceng gondok dengan harvester, remedial Bendungan Cengklik, penataan warung dan kawasan wisata, pekerjaan lansekap dan zonasi bendungan, penataan zonasi karamba jaring apung, pengukuran bathimetri serta manajemen pengelolaan sampah di lingkungan waduk.

Baca Juga:  Hari Ini, Bendungan Bintang Bano Diresmikan Presiden

“BBWS Bengawan Solo juga melakukan operasional pemeliharaan rutin secara berkala, remedial di hulu bendungan, pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan komunitas peduli waduk, penyusunan AMDAL, dan penyusunan serta sosialisasi Rencana Tahunan Operasi Waduk,” katanya.

Diketahui, Bendungan Cengklik memiliki kapasitas tampung 9,87 juta m3 dengan fungsi utama sebagai sumber air irigasi lahan pertanian seluas 1.041 hektar. Bendungan yang berlokasi di dekat Bandara Adi Soemarmo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali ini juga dimanfaatkan sebagai destinasi wisata dan budidaya ikan.

Bendungan Cengklik didesain tipe urugan tanah homogen dengan panjang puncak 750 meter dan lebar mencapai 4 meter. Konstruksi bendungan dilengkapi dengan tiga bangunan intake, yakni intake utama berupa menara dengan 2 pintu air tipe butterfly valve, serta pintu sorong pada bagian intake kiri dan kanan.

Baca Juga:  Peringatan Hari Bakti ke-76 Pekerjaan Umum, Menteri Basuki Ajak Insan PUPR Terus Berkontribusi Pulihkan Ekonomi

Hadir dalam peninjauan Menteri Basuki, Ketua Gugus COVID -19 Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi,  Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – D.I. Yogyakarta Satrio Sugeng Prayitno, Kepala BPPW Jateng Cakra Nagara, Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button