PerumahanPROPERTY

BTN: Sektor Perumahan, Motor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Terdapat 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah, sementara pihak pengembang hanya mampu membangun 600 ribu sampai 800 ribu rumah per tahun.

Konstruksi Media, Jakarta – Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu mengatakan, pengembangan sektor perumahan dapat menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan berdampak terhadap 173 sektor turunan.

“Kami sampaikan ke Kementerian Keuangan untuk menjadikan perumahan salah satu motor untuk mendorong pertumbuhan dengan fokus membantu penduduk yang belum punya rumah. Upaya ini akan berdampak pada 173 sektor turunan,” ujar Nixon Napitupulu di Jakarta, belum lama ini.

Ia mengatakan, terdapat 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah, sementara pihak pengembang hanya mampu membangun 600 ribu sampai 800 ribu rumah per tahun. Selanjutnya, kata dia, segmen perumahan yang berpotensi besar untuk dikembangkan adalah rumah sederhana dan sangat sederhana, bukan rumah mewah.

Baca Juga:  Bidik KPR Non Subsidi, BTN Kelapa Gading Gelar Akad Kredit Bersama 4 Pengembang

“Penjualan tempat tinggal mewah cenderung melambat, sedangkan penjualan perumahan sederhana dan sangat sederhana diproyeksikan dapat tumbuh mencapai dua digit pada 2024. Kami menguasai 40 persen dari pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), jadi kami dapat memprediksi bahwa tahun ini kemungkinan KPR masih akan tumbuh dua digit,” jelas Nixon.

Saat ini, kata dia, ketersediaan rumah yang disubsidi oleh BTN, seperti yang sedang dibangun maupun yang sudah siap huni sebanyak 425 ribu rumah. Selain itu, disoroti kelebihan sektor perumahan dibandingkan sektor lainnya, yakni tidak terpengaruh oleh dinamika tahun politik.

“Tahun politik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit rumah karena faktor utama yang mempengaruhi penjualan rumah adalah angka pernikahan,” ujarnya.

Baca Juga:  Ditjen Perumahan Usulkan Pagu Indikatif Rp5,938 Triliun

Nixon mengatakan, tingginya angka pernikahan di Indonesia mencapai 800 ribu sampai 1,2 juta. Tentunya, hal tersebut mendorong penjualan rumah karena sebagian besar dari pasangan baru belum memiliki tempat tinggal sendiri.

“Memang pada triwulan I 2024 ini cenderung ada aksi wait and see di sektor perumahan. Walaupun begitu, akad penjualan rumah pada Januari sudah mencapai 13 ribu hingga 14 ribu rumah. Menurut saya, pertumbuhan penjualan pada Februari ini juga cenderung sama,” ucapnya.

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button