PerumahanPROPERTY

Fokus Sektor Informal, BTN Salurkan KPR Senilai Rp52 Triliun Setara 410 Ribu Rumah

Tabungan BTN Rumah Tapera dapat menjadi solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan fasilitas FLPP.

Konstruksi Media, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk sektor informal senilai Rp52 triliun setara membiayai 410.000 rumah sejak 1976 atau sepanjang 47 tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp22 triliun di antaranya tersalurkan sepanjang lima tahun terakhir untuk 133.000 rumah.

“Sektor informal menjadi fokus kami dalam lima tahun terakhir. Kami telah menyalurkan pembiayaan perumahan kepada pengemudi ojek online, pedagang pasar, marbot Masjid Istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, di Jakarta, dikutip Senin (5/2/2024).

Menurut dia, sektor pekerja informal merupakan segmen potensial untuk digarap bisnis jasa layanan perbankan. Selain itu, memiliki jumlah yang sangat besar dan masih banyak yang belum mengakses layanan keuangan. Hal tersebut tantangan untuk mencarikan solusi bagi pekerja informal.

Baca Juga:  PUPR Laksanakan Evaluasi dan Percepatan Pembangunan Perumahan di Wilayah Timur

Untuk itu, kata dia, BTN bersama pemerintah dan BP Tapera terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pekerja informal dalam memiliki rumah yang layak huni.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan skema KPR sektor informal dengan produk KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Kini, BTN berkolaborasi dengan BP Tapera meluncurkan produk Tabungan BTN Rumah Tapera yang menyasar kalangan pekerja informal melalui KPR berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Nixon mengatakan, Tabungan BTN Rumah Tapera dapat menjadi solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan fasilitas FLPP.

“Kita harus bisa kalahkan asumsi yang selama ini menyebutkan bahwa sektor informal itu risikonya tinggi, sehingga sulit untuk mendapatkan KPR,” ujarnya.

Baca Juga:  PUPR Pinta Pemkab Cianjur Siapkan Lokasi Relokasi Rumah Warga

Sektor perumahan, kata dia, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar. Ada sekitar 185 subsektor pendukung perumahan yang turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan.

“Kemudian rumah sederhana juga memakai 90% produk lokal untuk membangun satu unit rumah,” katanya.

Dari sisi tenaga kerja, kata dia, sektor perumahan juga memberikan peluang untuk mengembangkan lapangan kerja di Indonesia karena rata-rata setiap 1 rumah membutuhkan 5 tenaga kerja.

“Artinya kalau ada 100.000 unit rumah yang dibangun maka diperlukan tenaga kerja sebanyak 500.000 orang,” ucapnya.

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button