ApartemenPROPERTY

Istimewa, PUPR-Kemensos Bangun Rusun dengan Sewa Rp10 Ribu per Bulan

Pembangunan rusun tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan kolaborasi dalam pembangunan rumah susun (Rusun) di Kota Bekasi, Jawa Barat untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bekerja di sektor informal.

Pembangunan satu tower Rusun yang dibangun di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi tersebut memiliki ketinggian lima lantai tipe 24 sebanyak 93 unit dengan biaya sewa yang sangat terjangkau, yakni Rp10 ribu per bulan.

“Pembangunan Rusun ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Kemensos yang sangat baik dan perlu dilaksanakan sebagai solusi penanganan masalah sosial dan bagian penyelesaian masalah perumahan untuk masyarakat di sektor informal,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di sela-sela Peresmian Rumah Susun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/2/2023).

Prosesi peresmian Rusun tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan pemotongan pita didampingi Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, dan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto.

Baca Juga:  Siap Huni, Rusun Penyandang Disabilitas Kota Surakarta Jawa Tengah

Menteri Sosial didampingi Dirjen Perumahan dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II juga melakukan peninjauan unit hunian rusun serta sejumlah fasilitas yang akan diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah tersebut.

Iwan mengatakan, pembangunan rusun tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Diharapkan, rusun tersebut dapat membantu masyarakat yang bekerja di sektor informal dan berpenghasilan tidak tetap untuk dapat memiliki hunian yang layak, sekaligus mendorong semangat mereka untuk bekerja dan beraktifitas bersama keluarganya.

Baca juga: Program BSPS Bedah 2.658 Rumah Tidak Layak Huni di Aceh Utara

Menurut dia, Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi yang diperuntukkan khususnya bagi eks gelandangan dan pengemis tersebut dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat Balai Pelaksana Penyediaan perumahan (BP2P) Jawa II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2021. Lokasi pembangunannya berada di di Jalan H M Joyomartono No. 19 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi dan untuk kelengkapan meubelairnya dilaksanakan pada tahun anggaran 2022.

Baca Juga:  Tok! PP Properti Lanjut Bangun Apartemen Mazhoji di Depok

“Rusun tersebut dibangun sebanyak satu tower setinggi lima lantai dan memiliki hunian tipe 24 MBR khusus sebanyak 93 unit yakni 88 unit reguler dan 5 unit difabel dengan kapasitas hunian sebanyak 362 orang. Kami juga melengkapi Rusun ini dengan meubelair yang terdiri dari meja, kursi, lemari, dan tempat tidur susun di setiap huniannya. Total nilai anggarannya sebesar Rp34,5 Miliar,” ujarnya.

Kementerian PUPR, kata Iwan, saat ini sedang menyelesaikan pembangunan Rusun serupa di Jakarta Timur dan Kota Solo. Dirinya juga berharap dukungan dari kementerian atau lembaga terkait serta pemerintah daerah guna mendukung pelaksanaan pembangunan Rusun untuk MBR tersebut.

“Kami siap mendukung Kementerian Sosial untuk membantu MBR memiliki hunian layak dan terjangkau,” ucapnya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Ruas Tol Cigombong-Cibadak, Telan Anggaran Rp3,2 Triliun

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan sangat berterimakasih atas dukungan Kementerian PUPR khususnya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang telah membangun Rusun yang sangat baik tersebut. Menurutnya hal tersebut merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah kepada MBR agar mereka bisa memiliki hunian yang layak.

“Kami siap mengelola Rusun ini dan nantinya masyarakat yang terdata akan dikenakan biaya sewa untuk tinggal di Rusun tersebut hanya Rp 10.000 per bulan. Saat ini sebanyak 93 kepala keluarga telah terdata untuk tinggal di Rusun tersebut dan diharapkan mereka bisa berusaha untuk dapat meningkatkan perekonomiannya,” jelasnya.

Baca artikel selanjutnya:

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button