ElectricityENERGI

ITS Kembangkan Lampu Morse Otomatis Support Kinerja TNI

Inovasi Lampu Morse Menggunakan Sistem Komputasi Digital

Konstruksi Media – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan lampu canggih bernama Automorse yang akan digunakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL). Perangkat teknologi yang mumpuni ini bakal menjadi peralatan canggih Kapal Republik Indonesia (KRI) yang sebelumnya masih menggunakan lampu komunikasi dengan sistem manual.

Inovasi tersebut muncul untuk menyelesaikan masalah lampu komunikasi di KRI bersistem manual yang bisa membuat pekerjaan menjadi lebih lambat dan rentan terjadi human error. Hal tersebut membuat Sangsaka Wira Utama, seorang mahasiswa Departemen Teknik Fisika ITS, terbesit ide untuk menciptakan sistem yang dapat menerjemahkan lampu morse secara otomatis yang diberi nama Automorse.

Mahasiswa yang akrab disapa Wira ini mengungkapkan bahwa Automorse ini menggunakan sistem pengirim dan penerima sandi flashlight, dengan sistem yang dapat bekerja secara otomatis dan terenkripsi berbasis image processing. Sistem yang dikembangkan Wira bersama dua rekannya, yaitu Tadeus Pantryan Simarmata dan Niza Rosyda, ini menggunakan sistem komputasi digital yakni Smart Flash Processing System (SFPS).

Baca Juga:  Inovasikan AISITS untuk Cegah Insiden Kebakaran Pipa Minyak Bawah Laut

Baca juga: Dukung IKN Nusantara, Hutama Karya Tawarkan Teknologi Pemurnian Air Laut

Menurut Wira, awalnya dilakukan penyempurnaan SFPS dari hasil pengujian yang telah berhasil mengirim dan menerima pesan secara akurat. Adapun penyempurnaan meliputi penggunaan material sesuai standar militer, sistem keamanan data, baterai, dan banyaknya kalimat yang diterima serta dikirim.

Aplikasi SFPS terintegrasi dengan lampu

Dikatakan Wira, adanya penyempurnaan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi SFPS. Setelah disempurnakan, Automorse dapat dioperasikan di luar area ruangan kontrol. “Serta meminimalisir risiko operator flashlight yang rentan terjadi human error,” ungkap Wira.

Ia menjelaskan, sistem Automorse ini memiliki bagian perangkat lunak yang berfungsi untuk mengendalikan perangkat keras dan menerjemahkan sandi. Sementara, untuk perangkat keras ini berbentuk persis lampu sorot berlapis baja dan mikrokontroler. Di dalam lampu sorot tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu lampu LED, webcam, dan mikrokontroler.

Baca Juga:  Libatkan 30 Mitra Global, Tel-U Gelar TIP ON Event

Bersama timnya, Wira telah merencanakan strategi pemasaran produk, yakni dengan membidik target pasar pada Koarmada II TNI AL. Inovasi ini diharapkan dapat menggantikan alat komunikasi sandi konvensional yang terpasang di kapal laut. Tak berhenti di situ, Wira juga berencana akan menjalin kerja sama dengan salah satu industri alutsista nasional yaitu PT PAL Indonesia.

Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk pengembangan produk hingga dapat menginstalasi 20 KRI. Namun sebagai innovator, mereka masih terkendala untuk menembus pasar jika tidak memiliki relasi bisnis ke pemerintahan. “Kami berharap ITS membuka jalur khusus alumni agar dapat membantu pemasaran produk kami dan melakukan pendampingan secara berkala,” ucap Wira dengan penuh harap.

Baca Juga:  ITS-Pemprov Kalteng Teken MoU Optimalkan Sumber Daya Daerah

Baca Artikel Selanjutnya:

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button