Korporasi

Jalankan Proyek Gasifikasi Batubara, Pertamina: Berisiko Stop di Tengah Jalan

Konstruksi Media – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengakui proyek gasifikasi batu bara atau dimethyl ether (DME), sangat berisiko. Pasalnya, kata Nicke, batubara identik dengan energi kurang bersih.

Untuk itu, pihaknya meminta dukungan pemerintah berupa kepastian hukum bagi investor yang tergabung dalam proyek ini.

“Case in law jangan sampai ada perubahan regulasi yang membuat proyek ini ada berisiko disetop di tengah jalan karena batu bara identik dengan energi yang kurang bersih,” kata Nicke dalam diskusi Investor Daily summit secara virtual, Rabu (14/7).

Baca Juga:  Konstribusi Waskita Beton Precast Sepanjang Tahun 2022

Menurutnya, diperlukan jaminan atau kepastian hukum bagi investor yang akan menginvestasikan dananya di Indonesia. Mengingat investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini cukup besar.

Saat ini Pertamina tengah memulai pengerjaan proyek DME bekerja sama dengan PT Bukit Asam dan Air Product. Kehadiran produk hilirisasi batu bara itu diharapkan nantinya dapat menggantikan LPG yang 70% masih produk impor.

Direksi baru PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal memprioritaskan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME. Pemerintah juga sudah menetapkan pabrik gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, menjadi proyek strategis nasional. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020.

“Pertama DME harus segera eksekusi. Kami akan mempercepat proyek gasifikasi,” kata Direktur utama PTBA Suryo Eko Hadianto beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Infrastruktur Energi Aman Dari Gempa Blitar

Meski begitu, perusahaan membutuhkan modal yang cukup besar untuk merealisasikan proyek ini. Guna mencari dana yang tidak sedikit tersebut, perusahaan akan mendongkrak kapasitas produksi eksisting.

PTBA, Pertamina, dan Air Products optimistis proyek pengembangan DME batu bara bisa berjalan sesuai rencana untuk mulai beroperasi pada kuartal II-2024. Perjanjian kerja sama atau Cooperation Agreement antara PTBA, Pertamina, dan Air Products Chemical Inc juga sudah ditandatangani pada 11 Februari 2021.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button