Kontsruksi Media – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada (25/02) melakukan persemian pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sulawesi. Yakni PLTA Poso dengan kapasitas total 515 Megawatt (MW) dan PLTA Malea berkapasitas 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah.
Kehadiran dua PLTA tersebut memperkuat pasokan listrik di Sulawesi, dan menjadi bukti komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam mempercepat transisi energi hijau dan mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060.
Jokowi menyambut baik beroperasinya dua pembangkit yang menggunakan EBT ini. Ia menilai dua PLTA ini bisa menjadi bukti kepada dunia bahwa Indonesia aktif dalam melakukan transisi energi.
“Saya senang sekali karena dengan ini global jadi tahu, kita ajak semua negara untuk menggeser penggunaan energi fosil utamanya batu bara ke energi hijau,” terang Jokowi.
Baca Juga : Jokowi : 70 Persen Lahan IKN Area Hijau
Dia mengungkapkan, potensi pengembangan EBT di Indonesia sangat besar. Seperti potensi hydropower dan geothermal yang bisa mencapai 418 GW.
“Selain itu ada solar, angin, sampai ke arus laut. Semua ada di negara kita hanya bagaimana bisa menggeser dari batubara ke energi hijau ini bukan pekerjaan yang mudah karena banyak sekali PLTU kita,” papar Presiden.
Sebagaimana diketahui, PLTA Poso yang berada di Poso, Sulawesi Tengah, merupakan pembangkit EBT terbesar di Indonesia Timur yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Poso Energy, anak usaha Kalla Group dengan total kapasitas 515 MW.
Sementara, PLTA Malea memiliki kapasitas 90 MW berada di Tana Toraja, Sulawesi Selatan dikembangkan oleh PT Malea Energy, anak usaha PT Bukaka Teknik Utama.
Dengan beroperasinya kedua PLTA tersebut, bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi meningkat menjadi 38,38%.
Baca artikel selanjutnya:
