AirEVENTINFRASTRUKTUR

Kementerian PUPR Dorong Peserta WWF ke-10 Berperan Tingkatkan Akses Air Minum

Dalam kesepakatan global SDGs tersebut menyatakan bahwa akses air minum adalah hak asasi manusia yang penting untuk kehidupan mahluk.

Konstruksi Media – Pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 sebagai momentum bagi Indonesia, dan negara-negara kepulauan umumnya untuk meningkatkan akses ketersediaan air minum kepada masyarakat.

“Indonesia ini berperan menjadi fasilitator (motor penggerak) sebagai tuan rumah dan salah satu negara yang telah berkomitmen untuk mencapai target 100 persen akses air minum 2030,” kata Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui
Endra S Atmawidjaja, di Jakarta.

Baca Juga: Menhub Percepat Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, Target Mulai 2024

Pernyataan tersebut disampaikan Endra dalam diskusi daring Forum Merdeka 9 Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bertajuk “Kolaborasi Global Antisipasi Krisis Air Dampak Perubahan Iklim”.

Menurut Endra, memberikan akses air minum kepada seluruh lapisan masyarakat adalah buah kesepakatan perjanjian global Sustainable Development Goal 6 (SDGs) tahun 2015.

Baca Juga:  Dukung Food Estate, PUPR Bangun Pusat Riset Pangan di Humbang Hasundutan

Dalam kesepakatan global SDGs tersebut menyatakan bahwa akses air minum adalah hak asasi manusia yang penting untuk kehidupan dan kesehatan manusia.

Diketahui, air minum yang aman dan bersih diperlukan untuk minum, memasak, dan mandi. Sementara air yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan disentri.

“Namun beberapa negara masih belum on the line atas segala tantangan yang mereka dihadapi jadi perlu dalam event ini kita berperan menanamkan pentingnya kolaborasi untuk menjawab tantangan itu,” kata dia, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Nindya Karya Ungkap Progres Pembangunan Bendungan Temef di NTT

Berdasarkan data dari organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pada tahun 2022, sekitar 2,2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses ke air minum yang aman. Dari jumlah tersebut, sekitar 673 juta orang hidup di Asia Selatan dan 263 juta orang hidup di Afrika Sub-Sahara.

Baca Juga:  Jelang Superbike, PUPR Pastikan Proyek Bypass Bandara Lombok Tuntas September

PBB memprediksi, jumlah masyarakat dunia yang tidak mendapatkan akses terhadap air minum berpotensi akan bertambah atas kondisi krisis air akibat perubahan iklim ekstrem yang berlangsung dewasa ini.

Ia menyebutkan, dampak krisis air tersebut tidak menutup kemungkinan juga terjadi di Indonesia.

Maka dari itu sebagai tuan rumah Indonesia mengundang pimpinan dan perwakilan dari sekitar sebanyak 172 negara peserta untuk membahas dan mencari solusi ancaman krisis air pada event WWF ke-10 yang diagendakan berlangsung di Bali pada Mei 2024.

Untuk itu, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan akses air minum, seperti program Pamsimas dan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Baca Juga:  Program BSPS Bedah 2.658 Rumah Tidak Layak Huni di Aceh Utara

Program Pamsimas adalah program pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi di pedesaan. Program ini telah berhasil meningkatkan akses air minum di 58.000 desa di Indonesia.

Kemudian, Program STBM adalah program pemerintah untuk meningkatkan akses sanitasi di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk menghentikan praktik buang air besar sembarangan di tempat terbuka. “Kita juga perlu melihat bagaimana inovasi dan kreatifitas negara lain mengatasi krisis air ini di negara mereka,” kata dia.

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button