Korporasi

Kukuhkan Kedaulatan Negara, Holding BUMN Industri Pertahanan Jadi Jawaban

Rencana pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan dinilai sebagai salah satu dari jawaban atas tantangan tersebut

Bobby Rasyidin, Dirut Len Industri

Konstruksi Media – Dalam rangka memperkuat kedaulatan negara, opsi pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri pertahanan diyakini menjadi jawabannya.

Terlebih, hari ini merupakan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2021. Seperti disampaikan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin dalam keterangan tertulis, Kamis (20 /5 /2021).

Menurutnya, industri pertahanan sedang menghadapi berbagai problematika seperti terbatasnya dukungan fiskal dari pemerintah, terbatasnya permintaan jangka panjang, terbatasnya sinergi dan penyelarasan antarBUMN, hingga minimnya biaya riset dan pengembangan.

“Rencana pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan dinilai sebagai salah satu dari jawaban atas tantangan tersebut,” ujar Bobby Rasyidin.

Baca Juga:  Waskita Bisa Nafas Panjang, Bank DKI dan Enam Bank Lain Setuju Restrukturisasi

Holding BUMN, tegasnya, dapat mempercepat kemandirian industri pertahanan dengan menyelaraskan peta jalan strategis pengembangan dan pembangunan BUMN industri pertahanan dengan pemerintah serta pengguna.

Selain itu, bisa mengubah paradigma belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan, mengintegrasikan sinergi rantai pasok dalam industri pertahanan dalam meningkatkan kandungan lokal, mengangkat keunggulan  solusi berbasis dual use of tehcnology, serta memaksimalkan peluang menjadi bagian dari rantai pasok global industri pertahanan kelas dunia.

“Len Industri ditunjuk sebagai induk holding BUMN industri pertahanan mengingat tren pertahanan perang masa depan berbasis network centric warfare  serta kemampuan mengintegrasikan teknologi dari tiap matra pertahanan, dan pengalaman Len Industri menjadi induk holding anak perusahaannya,” tuturnya.

Dikatakan Bobby, holding industri pertahanan akan menerapkan teknologi undustri 4.0. Investasi digitalisasi proses bisnis akan menghasilkan efisiensi produksi yang meningkatkan jaminan pelayanan kepada user dalam pemenuhan kualitas dan ketepatan waktu.

Dalam hal ini, Len Industri telah menerapkan slogan Selaraskan, Integrasikan, Akselerasi, Pastikan (SIAP) sehingga menjadi bekal Industri Pertahanan ke depannya.  

Baca Juga:  Perkuat Komitmen Antikorupsi, Nindya Karya Lakukan Resertifikasi ISO 37001:2016

“Hal ini juga merupakan jawaban atas berbagai macam tantangan dan potensi ancaman pertahanan atas Indonesia,” ucap Bobby.

Dia menegaskan, Indonesia membutuhkan kesiapan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.  Hingga saat ini, dia katakan, Indonesia sedang menuju 100 persen essential force atau kekuatan pokok pada 2024.  

Digitalisasi proses bisnis untuk operational excellence ini di antaranya Human Capital Management System, Otomatisasi Proses Produksi (Smaft Factory), Penerapan Artificial Intelligence, Integrasi SAP dan Manajemen Supplier dan e-Proc.

Bobby menjelaskan setiap BUMN yang tergabung di dalam holding industri pertahanan memiliki fokus yang beragam seperti Len Industri yang fokus pada C5ISR Platform beserta MRO dan solusi integrasi 3 matra (interoperability) melalui Network Centric Warfare. PT Pindad (Persero) dengan fokus pada platform matra darat, MRO dan penyediaan senjata serta munisi.

PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan fokus pada platform matra udara dan MRO. PT Pal Indonesia (Persero) dengan fokus pengembangan matra laut dan MRO.  PT Dahana (Persero) dengan fokus pada pengembangan produk energetic material (bahan peledak) untuk seluruh matra pertahanan.

Baca Juga:  Zona Integritas Tingkatkan Profesionalisme ASN PUPR

Bobby menyampaikan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Holding BUMN Industri Pertahanan ini terus melaju.  Selain persiapan memenuhi kebutuhan eksternal, upaya pembentukan soliditas internal juga terus dilakukan.

“Sejak 1 Juli 2020, core values Akhlak menjadi identitas dan perekat budaya kerja BUMN yang menjadi dasar pembentukan karakter SDM di lingkungan BUMN, termasuk juga di BUMN Industri Pertahanan. Hal ini didukung dengan penerapan praktek tata kelola perusahaan yang lebih baik,” kata Bobby.

Bobby menilai Harkitnas merupakan momentum bagi Indonesia untuk menghitung ulang kekuatan pertahanan dan keamanan negara. Kata Bobby, jasa para pahlawan kebangkitan nasional harus dijaga dan dipertahankan agar kekayaan Indonesia dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button