Alat BeratEQUIPMENT

Luncurkan Alat Berat Kelas 20 dan 50 Ton, Product Manager SDLG: Habis Terjual

Alat berat besutan SDLG kelas 20 ton yakni dengan type E6210F merupakan market yang terluas di Indonesia.

Konstruksi Media – PT Indotruck Utama (PT ITU) mengungkapkan bahwa dalam peluncuran alat berat terbaru yakni Shandong Lingong Construction Machinery (SDLG) berkapasitas 20 ton dan 50 ton habis terjual.

Hal tersebut dikatakan oleh SDLG Product Manager PT ITU, Hendry Gunawan saat berbincang dengan Konstruksi Media di Jakarta, Jum’at, (8/7/2022).

“Untuk launching (alat berat) ini kita sudah sold 8 unit, 5 untuk kelas 20 ton dan 3 untuk kelas 50 ton,” jelas Hendry.

Dia menambahkan, segmen pasar yang menjadi sasaran SDLG tersebut yakni Plantation (perkebunan), Construction (Konstruksi) dan Mining (pertambangan).

Hendry mengatakan, alat berat besutan SDLG kelas 20 ton yakni dengan type E6210F merupakan market yang terluas di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan alat berat di Indonesia sendiri untuk saat ini mencapai 10.000 unit per tahunnya, dan 46% diantara untuk kebutuhan alat berat dengan kelas 20 ton.

Menurutnya, Indonesia adalah market yang sangat penting bagi hampir semua merek alat berat. Sebab, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat besar seperti batubara, mineral (nikel, bauksit, emas) hingga perkebunan yang cukup luas, salah satunya kelapa sawit.

Selain itu, lanjutnya, Indonesia saat ini juga menjadi produsen terbesar kelapa sawit dengan produktivitas mencapai 49 ton/tahun, dengan 70% untuk ekspor.

Baca Juga:  SDLG Luncurkan Dua Excavator Untuk Pertambangan dan Konstruksi 

“Indonesia juga menjadi eksportir terbesar batubara dan untuk nikel, karena Indonesia memiliki nikel yang cukup besar, di mana 30% nikel di dunia diproduksi di Indonesia,” paparnya.

Untuk itu, tidak heran jika Indonesia menjadi magnet yang kuat bagi produsen alat berat.

Ia kembali mengatakan, untuk alat berat kelas 50 ton yakni SDLG E6550F diproduksi khusus untuk kebutuhan sektor pertambangan. 

“Untuk type E6550F digunakan sektor spesifik seperti pertambangan, sebab di sektor konstruksi dan perkebunan sangat jarang menggunakan alat berat hingga 50 ton, kecuali bangun bendungan, lalu untuk membelah gunung dengan breaker (pemecah batu),” imbuhnya.

Meski sudah habis terjual oleh customer, akan tetapi dia enggan menyebut perusahaan mana yang sudah membeli alat berat buatan Volvo Group itu.

“Untuk unit yang sudah sold ini seperti E6210F kelas 20 ton terjual kepada perusahaan swasta yang berasal dari Aceh, Surabaya dan lainnya. Sementara, untuk alat berat E6550F kelas 50 ton ini sudah terjual kepada perusahaan swasta asal Jakarta dengan site tambang di wilayah Kalimantan,” imbuhnya.

Baca Juga : SDLG Luncurkan Dua Excavator Untuk Pertambangan dan Konstruksi 

Meski demikian, pihaknya saat ini juga akan mendatangkan sebanyak 20 unit alat berat baru kelas 20 dan 50 ton.

Baca Juga:  Fakta Roda Kelabang Vs Roda Ban Karet pada Alat Berat, Lebih Unggul Mana?

“Bulan ini akan didatangkan lagi untuk kelas 20 ton sebanyak 15 unit dan dan kelas 50 ton sebanyak 5 unit. Untuk produk yang akan datang nanti sudah masuk inquary oleh customer,” urai Hendry.

Alat Berat Eskalator E6210F besutan SDLG. Dok. Ist

Hadapi Persaingan

Dia berkeyakinan para customer akan lebih memilih alat berat yang berkualitas untuk digunakannya. Hal ini terbukti, dari dua model anyar alat berat yang diluncurkan oleh SDLG kelas 20 dan 50 ton ini sudah habis terjual dalam waktu yang cukup singkat.

“Antusiasme pasar terhadap alat berat yang diproduksi oleh Volvo Group cukup besar, dan kita berharap dapat menarik minat para konsumen,” bebernya.

Menurutnya, secara model untuk kelas 20 ton ini cukup sama dengan merk lainnya. Akan tetapi secara fitur dan teknologi yang digunakan pada alat berat dan after sales service jelas sangat berbeda.

“Spesifikasi dan model boleh sama, tetapi yang paling penting yakni kesiapan diler untuk melakukan support and maintenance untuk alat berat itu sendiri. Komitmen kita sejak PT ITU berdiri pada 1988 dan menjadi agen resmi Volvo Truck hingga saat ini terus memberikan perawatan kepada semua customer kita,” jelas Hendry kembali.

Baca Juga:  PUPR gandeng Komatsu, Dorong Prinsip Konstruksi Berkelanjutan

Lebih jauh, ia menjelaskan, untuk alat berat type E6210F menggunakan mesin Deutz pabrikan asal Jerman, sementara untuk type E6550F menggunakan mesin Volvo.

Untuk diketahui, SDLG sendiri merupakan pabrikan alat berat asal China sejak tahun 1972 yang sudah berjalan lebih dari 5 tahun.

“Selain itu, kita juga hadirkan ekskavator serie anniversary 50 SDLG limited edition dengan warna gold,” terangnya kembali.

Sebagai informasi, PT Indotruck Utama (PT ITU) merupakan distributor resmi alat berat Volvo Truck dan SDLG yang telah berdiri sejak tahun 1988. PT ITU berhasil menjadi distributor resmi SDLG sejak tahun 2011.

“Berawal dari Volvo truck, kami terus mengalami perkembangan sehingga diberikan kepercayaan yang lebih besar oleh Volvo Group dengan produk-produk lain didalam portofolio Volvo Group yakni ada Volvo Bus, Volvo CE (Contruction Equipment), Alat Berat Merk Volvo, dan alat berat dari China yang merupakan bagian dari Volvo Group yakni Shandong Lingong Construction Machinery (SDLG),” tandasnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button