Jalan

Pemerintah Kebut Pembebasan Lahan Untuk Tol Yogyakarta-Solo

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten telah memcapai 496 bidang tanah

Agung Taufik Hidayat, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten

Konstruksi Media – Pemerintah mengebut pembebasan lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo, salah satunya di Kabupaten Klaten.

Pembangunan jalan tol ini bakal melewati 50 desa kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan. Adapun total bidang tanah yang terdampak sekitar 4.071 bidang dengan luas sekitar 3.728.114 meter persegi.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Agung Taufik Hidayat menjelaskan, pihaknya telah merampungkan musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian di 14 desa yang ada di Klaten.

Pada 14 desa ini, dijelaskan Agung Taufik, terdapat total 1.125 bidang tanah terdampak tol yang telah dimusyawarahkan.

Baca Juga:  Negosiasi Buntu, Pemprov SulSel Bakal Eksekusi Lahan Proyek Kereta Api

“Atau total sudah 29 persen dari total keseluruhan yang akan kita lakukan musyawarah,” ujar Agung Taufik Hidayat kepada wartawan, kemarin.

Ia pun mengaku optimis jika akhir tahun 2021 ini, seluruh tanah terdampak tol Yogyakarta-Solo di Klaten selesai untuk di musyawarahkan.

Menurutnya, pembayaran uang ganti rugi (UGR) pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten telah memcapai 496 bidang tanah yang tersebar di dua kecamatan, yakni Delanggu dan Polanharjo.

Adapun jumlah total dari uang ganti rugi dari 496 bidang tanah itu mencapai Rp437 miliar.

“Nominal yang sudah kita bayarkan ganti ruginya ada Rp437 miliar dari 496 bidang. Tanah itu tersebar di desa Sidomulyo, Mendak, Sidoharjo, Polan, Kauman, Kapungan dan Keprabon,” katanya.

Baca Juga:  Lulus Uji Laik, Tol Cibitung-Telaga Asih Siap Dioperasikan

Dia menegaskan, pihaknya optimis pada akhir tahun 2021 ini, seluruh tanah terdampak tol Yogyakarta-Solo di Klaten selesai untuk di musyawarahkan. Sehingga, pengerjaan fisik proyek tol itu segera dimulai.

“Kita juga menargetkan musyawarah pengadaan tanah ini selesai tahun ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jungkare, menyebut di desa yang ia pimpin terdapat 18 bidang tanah yang diterjang tol Yogyakarta-Solo

“Untuk tanah kas desa itu ada 8 bidang dan tanah warga juga 8 bidang. Semuanya merupakan lahan persawahan. Nanti kita harapkan juga masyarakat juga membeli sawah lagi,” katanya.

Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan tol Yogyakarta-Solo di Klaten, Christian Nugroho mengatakan, proses pengerjaan fisik proyek strategis nasional (PSN) tersebut bakal dimulai di desa Kuncen Kecamatan Ceper.

Baca Juga:  Proyek Tol Padang-Sicincin Baru 40,58%, Hutama Karya: Terkendala Lahan

Artinya pengerjaan fisik pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di wilayah Kabupaten Klaten dimulai 2021 ini.

“Kalau pengerjaaan fisik untuk Klaten, nanti dimulai di Desa Kuncen setelah ada pembebasan lahan di sana,” katanya.

Menurut Christian, untuk mulai proses pengerjaan fisik tol Yogyakarta-Solo di Klaten tersebut akan dimulai sekitar dua bulan lagi.

“Untuk waktunya sekitar satu atau dua bulan lagi, nunggu pembebasan lahan di Kuncen. Ini kan sudah dimajukan proses UGR-nya ke LMAN,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pertimbangan untuk mengawali pengerjaan fisik tol Yogyakarta-Solo di Klaten lantaran di Desa Kuncen bakal menjadi titik exit tol.

“Kebetulan di Kuncen ini kan exit tol ke jalan nasional jadi untuk akses alat berat dan material bisa langsung masuk kesitu dan nanti juga untuk simpang susunya Kapungan,” tandasnya. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button