Electricity

SUTET 500 kV Jalur Balaraja-Kembangan Dibangun Dengan Desain Ramping

Konstruksi Media – General Manager PLN PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Ratnasari Sjamsuddin menyampaikan bahwa pihaknya secara resmi memberi tegangan (energize) untuk Line 2 Transmisi SUTET 500 kV Balaraja – Kembangan.

Menurut Ratna, pembangunan infrastruktur kelistrikan bagian dari Proyek Strategis Nasional ini mencakup pembangunan 157 tower, dibangun menggunakan 46 lahan tapak tower baru dan 111 lahan tapak tower eksisting.

“Bernilai investasi Rp 1,1 triliun, transmisi SUTET 500 kV Balaraja – Kembangan terbentang sepanjang 94,4 kilometer sirkuit (kms) melintasi wilayah Provinsi Banten hingga DKI Jakarta. Transmisi ini akan menyalurkan pasokan listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW ke sistem kelistrikan Jawa – Bali,” ujar Ratna dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (2/8/2021).

Baca Juga:  Proyek Kelistrikan Senilai Rp198,7 Miliar Siap Pasok Industri Besar di Pulogadung

Ratna menuturkan, proyek tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di wilayah DKI Jakarta dan Banten. “Sehingga ketika ada gangguan atau kegiatan pemeliharaan instalasi listrik, listrik ke pelanggan tetap terjaga suplai dan keandalannya,” katanya.

Lebih lanjut Ratna menjelaskan, transmisi SUTET 500 kV Balaraja – Kembangan, merupakan jalur transmisi SUTET pertama di Indonesia yang sebagian besar menggunakan jenis Slim Compact Lattice Tower.

Desain tower ini, kata Ratna, adalah bentuk inovasi dari teknologi terbaru yang memiliki keunggulan dari segi efisiensi penggunaan lahan dan lebar Right of Way (ROW). Jika SUTET standar membutuhkan lahan 25 m x 25 m, konstruksi Slim Compact Lattice Tower cukup dengan 15 m x 15 m.

Baca Juga:  Akselerasi Proyek PLN di Lampung Terkendala Akses Jalan

“Jadi penggunaannya sangat tepat di lokasi yang memiliki keterbatasan lahan seperti di ibukota DKI Jakarta dan sekitarnya,” ungkapnya.

Slim Compact Lattice Tower memiliki ketinggian yang sama seperti tower 500 kV standar, tetapi ada keunggulan lain seperti  desain badan tower yang lebih ramping dan sayap yang lebih pendek. “Jenis tower ini juga menjadi solusi bagi pembangunan SUTET di wilayah perkotaan yang sangat padat penduduk,” tambahnya.

Ratna mengatakan, selama proses pelaksanaan proyek, PLN UIP JBB telah melakukan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama baik dengan masyarakat sekitar maupun stakeholder terkait lainnya sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

Kendati demikian, lanjut Ratna, sejumlah tantangan harus dihadapi dalam pelaksanaan konstruksi pembangunan. “Salah satu tantangan kami adalah pembangunan di medan yang sulit dan padat penduduk,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pembentukan Holding Subholding, PLN Jamin Kepastian Pasokan Energi Pembangkit

Masa pengerjaan selama pandemi Covid-19 juga tidak menyurutkan semangat insan PLN UIP JBB untuk terus menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan itu. Seluruh rangkaian pekerjaan terus dilakukan semaksimal mungkin, dengan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat, dengan tetap mematuhi regulasi pemerintah, serta terus menjaga kesehatan dari seluruh tim yang terlibat dalam pembangunan.

Dia menandaskan, proyek SUTET ini sangat penting untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan, khususnya di DKI Jakarta dan Banten. PLN mengusahakan yang terbaik sebagai wujud komitmen dalam menerangi negeri.

“Kami semaksimal mungkin berupaya agar pembangunan dapat berjalan optimal sesuai target, tanpa mengurangi kualitas proses pekerjaan, demi keandalan instalasi kelistrikan agar dapat memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button