Perumahan

Tahun Depan, BTN Alokasikan Dana Subsidi Rumah Hingga Rp28,2 Triliun

Konstruksi Media – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Haru Koesmahargyo memgatakan, pihakanya telah mengalokasikan anggaran rumah subsidi untuk tahun depan hingga Rp28,2 triliun. Ia menyebut, BTN siap mendukung pemerintah dengan menyerap anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun depan.

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memberikan tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi FLPP kepada BTN sebanyak 23.562 unit sehingga total kuotanya menjadi 104.562 unit,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (26/8/2021).

Lebih lanjut Haru menyampaikan, tahun depan diharapkan dana subsidi dapat ditingkatkan karena permintaannya masih cukup tinggi. BTN, kata Haru, rata rata menyalurkan KPR sebesar 200 ribu unit.

Baca Juga:  BTN Gaet Summarecon Agung Salurkan KPR Segmen Menengah Atas

“Mudah-mudahan kuota tahun depan akan lebih besar lagi, sejalan dengan permintaan masyarakat yang masih cukup tinggi di masa pandemi ini,” katanya.

Menurut Haru, pemerintah sangat memperhatikan sektor perumahan rakyat. Terlebih kebutuhan akan rumah diberbagai daerah cukup tinggi dan masyarakat yang belum punya rumah juga masih banyak.

Haru menuturkan, Bank BTN sudah menyiapkan berbagai strategi termasuk bermitra dengan asosiasi pengembang perumahan, BP Tapera dan SMF dalam penyaluran rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Kami yakin dan optimistis, panyaluran pembiayaan rumah subsidi tahun depan akan lebih baik lagi. Mudah mudahan pandemi mulai mereda, sehingga penyerapannya akan jauh lebih baik,” jelasnya.

Hingga semester I-2021, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp251,83 triliun menjadi Rp265,9 triliun.

Baca Juga:  Ini Progres KemenPUPR Soal Proyek Hunian MBR Tahun Ini

KPR Subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 11,17 persen yoy menjadi Rp126,29 triliun per semester I-2021.

Kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47 persen yoy menjadi Rp5,43 triliun per Juni 2021.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button