Eco GreenElectricityENERGI

Adhi Beton dan PLN Bersinergi Wujudkan Green Industry

Industri Hijau dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Konstruksi Media PT Adhi Persada Beton (APB) berkolaborasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memanfaatkan fly ash (limbah batubara) yang dihasilkan dari Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B Jepara, sebagai wujud aksi nyata Peta Jalan Industri Hijau yang ditetapkan perusahaan.

Sinergi kedua perusahaan plat merah ini, dalam rangka mendukung program pemerintah yang mewajibkan pengelolaan ESG (Environment, Social, Governance), berkaitan dengan infrastruktur, diantaranya dengan mencegah, meminimalisasi, memitigasi dan mengelola dampak negatif kegiatan bisnis Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.

Agar berstandar Industri Hijau, Adhi Beton dalam proses produksinya menggunakan material input atau bahan baku ramah lingkungan, diantaranya Fly ash yang dihasilkan oleh PLTU akan diguakan sebagai bahan aditif yang mengurangi kebutuhan semen sebesar 15% – 35%. Yang mana semen merupakan bahan baku penyumbang emisi gas rumah kaca yang sangat besar. Dengan kesepakatan kerja sama ini, APB maupun PLN dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

MoU Pemanfaatan Fly Ash antara PT PLN (Persero) dengan PT ADHI Persada Beton. (Foto: Ekslusif)

Baca Juga: Adhi Persada Beton Raih Kontrak Proyek Penyediaan PCI Girder Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo

Direktur Utama PT Adhi Persada Beton (APB) Harimawan dalam sambutannya mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu bentuk sinergi antar BUMN yang akan memberikan nilai tambah bagi kedua pihak dan merupakan penerapan dari nilai AKHLAK BUMN yakni kolaborasi.

Baca Juga:  Kado HUT RI ke 76, PLN Terangi 2.678 Kepala Keluarga di NTT

Karena itu, ADHI sebagai bagian dari BUMN ikut berkontribusi dan melakukan aksi nyata dalam mendukung program pemerintah yang mewajibkan pengelolaan ESG yang berkaitan dengan infrastruktur, di antaranya dengan mencegah, meminimalisasi, memitigasi dan mengelola dampak negatif kegiatan bisnis Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.

“Sebagai anak perusahaan, APB telah menterjemahkan program ESG ADHI dengan menetapkan Peta Jalan Industri Hijau Adhi Beton,” ucap Harimawan dalam keterangannya yang diterima Konstruksi Media, Rabu, (11/10/2023).Lebih lanjut Harimawan menjelaskan bahwa Pemerintah RI bersama dengan negara-negara lain di dunia telah menyepakati 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGs) yang salah satunya adalah untuk memitigasi dampak perubahan iklim serta risiko bencana.

Industri Hijau yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat sesuai UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

“Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh Perusahaan berstandar Industri Hijau adalah bahwa di dalam proses produksinya menetapkan penggunaan material input atau bahan baku ramah lingkungan. Fly ash sebagai limbah yang dihasilkan oleh PLTU akan digunakan sebagai bahan aditif yang akan dapat mereduksi kebutuhan semen sebesar 15% – 35%, yang mana semen adalah bahan baku yang dalam proses produksinya menyumbang emisi gas rumah kaca yang sangat besar,” tuturnya.

Baca Juga:  Partisipasi Adhi Persada Beton dalam Annual Meeting & Exhibition BKK PII 2023

Dia juga menegaskan bahwa hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri PUPR di mana proyek-proyek infrastruktur di dalam pembangunannya harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan upaya untuk menekan emisi GRK, mempriotitaskan penggunaan material dalam negeri dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Proyek LRT Velodrome-Manggarai Senilai Rp 4,6 Triliun, Jakpro Gandeng 3 Perusahaan

Melalui Green Concrete atau Beton Hijau sebagai product output dari Program Industri Hijau APB, juga mendukung upaya pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Fly Ash memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produksi green concrete. Selain itu juga memberikan manfaat lain terhadap performance beton antara lain, dapat menurunkan suhu awal dan akhir beton, workability atau kemudahan pengerjaan beton, durability terutama ketahanan terhadap sulfat dan klorida lebih tinggi.

Baca Juga:  PLN Terapkan "Smart Meter", Masyarakat Bisa Pantau Penggunaan Listrik Secara Realtime

Sejalan dengan itu, pada tahun 2023 hingga bulan September, APB telah memanfaatkan fly ash sejumlah 9083 ton di Batching Plant Margomulyo Sleman yang didapatkan dari beberapa PLTU untuk mendukung pekerjaan proyek jalan tol Jogja-Bawen dan Jogja-Solo. Jumlah ini ekivalen dengan reduksi emisi CO2 sebesar kurang lebih 3790 ton.

Selanjutnya APB juga menargetkan pemanfaatan fly ash di batching plant lain yaitu di Bawen dan Klaten untuk proyek Tol Jogja Bawen dan Tol Solo Jogja, di Jambi, di Bendungan Jelenata Gowa – Sulsel, di Tol Jakarta Cikampek (Japek) Selatan, dan lain-lain

“Kami berharap agar kerja sama ini benar-benar memberikan manfaat berkelanjutan bagi APB maupun PLN, meningkatkan competitiveness, dan tentunya memberikan kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang telah dicanangkan pemerintah,” pungkas Harimawan.

Baca Artikel Lainnya:

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button