Electricity

Disuplai PLN, Konsumsi Listrik Petrokomia Gresik Hemat 12 Persen

Konstruksi Media – Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, setelah kebutuhan listrik sebesar 11,4 megawatt (MW) disuplai oleh PT PLN (Persero), Petrokimia Gresik dapat melakukan efisiensi biaya listrik hingga 12 persen.

“Bisa diturunkan total biaya listrik Petrokimia Gresik sampai 12%. Jadi sudah terlihat ini. Jadi kami yang banyak berterima kasih pada PLN sehingga sangat mendukung kami untuk efisiensi dan competitiveness,” ujar Dwi pada Senin (16/08/2021).

Dwi menyebutkan, ada dua hal yang menjadi keunggulan komparatif untuk program ini, yakni tersedianya energi listrik yang lebih andal dan efisien. Listrik menjadi energi utama bagi keberlangsungan operasi di Petrokimia Gresik yang memiliki luas wilayah sekitar 500 ha.

Petrokimia Gresik sendiri memiliki 31 pabrik yang terdiri dari 17 pabrik pupuk serta 14 lainnya pabrik bahan kimia yang mendukung pabrik pupuk. Pupuk yang dihasilkan, kata Dwi, berkaitan dengan pertanian dan ketahanan pangan nasional sehingga menyangkut hajat hidup masyarakat Indonesia.

Baca Juga:  Resmi Dikelola Pertamina, Ini Strategi PLN Pasok Listrik dan Uap ke Blok Rokan

“Di tengah tugas kami tersebut dan tentunya di tengah persaingan industri yang sangat ketat saat ini, Petrokimia Gresik terus berniat melanjutkan peningkatan kinerja. Baik keunggulan daya saing, maupun kualitas dan hal lainnya. Di mana salah satunya sebagaimana saat ini dilakukan yaitu strategi efisiensi biaya dengan Petrokimia Gresik bisa terdepan dalam cost leadership,” jelasnya.

Lebih lanjut Dwi menambahkan bahwa peralihan dengan menggunakan listrik PLN ini dapat membuat pemakaian listrik oleh Petrokimia Gresik lebih ramah lingkungan. Lebih jauh, Dwi pun berharap dapat merealisasikan kerja sama lainnya dengan PLN.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengaku bersyukur atas capaian efisiensi biaya listrik yang dapat dicapai oleh Petrokimia Gresik lewat Program ini.

“Kami ucapkan terima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang telah mempercayakan kebutuhan kelistrikannya kepada PLN dalam program Captive Incentive. Tentunya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN atas dukungannya untuk bersinergi antar BUMN” ungkap Zulkifli.

Zulkifli menjelaskan, Captive Incentive merupakan program inovasi PLN untuk memenuhi harapan pelanggan, khususnya segmen Industri dan Bisnis, dengan melihat adanya kebutuhan dari sisi efisiensi finansial dan operasional. Skemanya melalui pengalihan sumber listrik pembangkit mandiri yang kemudian dialihkan pemakaiannya dengan pasokan listrik dari PLN.

Baca Juga:  Bangun Infrastruktur di Lima Provinsi, ADB Suntik PLN Hingga Rp8,58 Triliun

“Kerja sama ini memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Bagi Petrokimia Gresik sebagai pelanggan, akan mendapatkan potensi penghematan yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengoptimalkan produktivitas produksinya. Selain itu, tentunya Petrokimia Gresik dapat lebih fokus mengelola bisnisnya,” kata Zulkifli.

Sementara itu, lanjut Zulkifli, bagi PLN, hal ini sudah merupakan sebuah amanah dan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik industri di Indonesia.

Pada program Captive Incentive, PLN memberikan insentif tarif listrik kepada pelanggan sesuai dengan pemakaian listrik (paket kWh) yang telah disepakati bersama. Dalam kurun waktu 3 tahun, Petrokimia Gresik berkomitmen untuk mengikuti Program Captive Incentive dan mengalihkan daya dari pembangkit milik sendiri ke listrik dari PLN.

Zulkifli menuturkan, Petrokimia Gresik sebagai salah satu industri yang memiliki peranan penting dalam sektor pangan di Pulau Jawa khususnya, membutuhkan pasokan energi hulu yang andal dengan listrik sebagai salah satunya. Kerja sama dan komitmen dalam Program Captive Incentive antara Petrokimia Gresik dan PLN ini, tidak menutup kemungkinan untuk diperpanjang.

Baca Juga:  DPR Apresiasi PLN Kembangkan Smart Meter AMI

“Alhamdulillah, kerja sama ini dapat meningkatkan konsumsi energi dan produktivitas sistem ketenagalistrikan PLN,” ujarnya.

Saat ini, ungkap Zulkifli, dipastikan kondisi kelistrikan di Jawa Timur aman dan surplus. Hal ini didukung dengan daya mampu pasok sebesar kurang lebih 8.008 MW dengan beban puncak siang mencapai 5.252 MW dan Malam 5.619 MW.

Tentunya, kondisi surplus daya tersebut didukung dengan sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Madura-Bali yang aandal. Hal ini menunjukkan kondisi kelistrikan Jawa Timur siap untuk menyuplai kebutuhan Petrokimia Gresik dan pelanggan lainnya.

Pihaknya menyebutkan bahwa dengan ketersediaan cadangan daya yang ada di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Timur, PLN optimistis dapat menjaga keandalan kelistrikan yang dibutuhkan Petrokimia Gresik. Hal ini mengingat listrik sebagai energi esensial, terutama dalam proses produksi Pupuk dan Produk Petrokimia lainnya.

“Ke depan, kami berharap kepercayaan industri kepada PLN meningkat sehingga dapat mempercayakan kebutuhan dan urusan listriknya kepada PLN sepenuhnya,” pungkas Zulkifli.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button