Investasi

Indonesia Dan Abu Dhabi Sepakat Bentuk Usaha Kelola Aset Tol

Bahkan dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini. Kami percaya ini awal yang positif untuk lebih banyak kolaborasi antara kami dan investor lain di tempat sektor di Indonesia

Ridha Wirakusumah, Dirut INA

Konstruksi Media – Indonesia dan Abu Dhabi sepakat membentuk usaha untuk membangun platform investasi pertama yang berfokus pada infrastruktur di Indonesia. 

Hal ini tercermin dalam kerja sama antara Lembaga Pengelola Investasi (LPI)  atau Indonesia Investment Authority (INA) dan anak perusahaan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), yaitu Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) serta APG Asset Management (APG).

Direktur Utama INA Ridha Wirakusumah mengatakan melalui kerja sama ini INA berencana menjajaki peluang investasi bersama dalam aset jalan tol di Indonesia. Hal ini menunjukkan keyakinan yang dimiliki investor global terhadap potensi ekonomi Indonesia.

Baca Juga:  INA Berikan Investasi Rp39 T untuk Hutama Karya dan Waskita

“Bahkan dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini. Kami percaya ini awal yang positif untuk lebih banyak kolaborasi antara kami dan investor lain di tempat sektor di Indonesia,” ujar Ridha Wirakusumah dalam keterangan tertulis, Minggu (23/5/2021).

Konsorsium tersebut akan menjadi kendaraan utama anggota konsorsium berinvestasi jalan tol di Indonesia. Selama enam bulan ke depan, konsorsium setuju untuk mengevaluasi peluang investasi awal jalan tol yang akan menjadi basis operasi mereka.

Setelah itu, konsorsium ini akan terus mencari peluang investasi di sektor jalan tol untuk menambah portofolionya dari waktu ke waktu. Pada ketersediaan aset komersial, konsorsium diharapkan memiliki kapasitas investasi hingga Rp 54 triliun atau 3,75 miliar dolar AS.

Baca Juga:  Genjot Devisa Negara, BKPM Susun Peta Peluang Investasi

INA bersama tiga lembaga investasi ini bermaksud untuk menghasilkan keuntungan optimal bagi investor, sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia dengan menyediakan sumber baru modal internasional untuk meningkatkan ekosistem jalan tol.

“Atas nama INA, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anggota konsorsium yang bergandengan tangan dengan INA. Kepada kementerian atas dukungan kuat mereka, dan kepada Badan Usaha Milik Negara terkait atas kerjasamanya,” ucapnya.

Direktur Eksekutif Departemen Real Estate & Infrastruktur ADIA Khadem Al Remeithi menambahkan, Indonesia merupakan pasar yang semakin menarik bagi investor internasional. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan tren demografis yang positif.

“Selama beberapa bulan, kami telah bekerja sama dengan INA untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan masing-masing dan kami senang bahwa diskusi tersebut telah menyebabkan keterlibatan ADIA dalam Platform Investasi pertama INA bersama dengan investor jangka panjang terkenal lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Sah, INA Beli Dua Ruas Tol Milik Waskita Karya Grup

INA sebelumnya mendapatkan modal Rp 15 triliun atau sekitar satu miliar dolar AS dan tambahan Rp 60 triliun atau sekitar empat miliar dolar AS pada 2021. Pembentukan konsorsium pertama ini diharapkan membuka jalan bagi promosi INA kepada investor global. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button