ENERGIRenewable

Komit Kembangkan EBT, PLN Gandeng Sumitomo dan Medco

Pengembangan EBT sejalan dengan target pemerintah mencapai Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.

Konstruksi Media – PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mengembangkan pembangkit listrik energi bersih alias Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yakni dengan menggandeng Sumitomo Corporation dan PT Medco Energi Internasional Tbk. Upaya ini untuk mengakselerasi transisi energi di Tanah Air dan sejalan dengan rencana pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PLN dengan Sumitomo Corporation yang dilakukan oleh Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo dan General Manager Power Infrastructure Departement Sumitomo Corporation, Takeshi Noguchi serta disaksikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala Nugraha Mansury, dalam perhelatan State Owned Enterprise (SOE) International Conference, di Bali.

Baca Juga:  Indonesia Butuh Nuklir, DPR: Tak Ada Kaitan dengan Australia Bangun Kapal Nuklir

Selain dengan Sumitomo Corporation, PLN juga melakukan MoU dengan Medco Energi Internasional yang diteken oleh Direktur Medco Energi Internasional Amri Siahaan dan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo.

Baca Juga : Kebut EBT, PLN: PLTA Peusangan Beroperasi Juli Mendatang

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama PLN dengan Sumitomo dilakukan untuk menghasilkan studi pengembangan bisnis pembangkit listrik berbasis EBT.

Dia menambahkan, kerja sama ini mencakup skema pengembangan sistem kelistrikan pada daerah yang masih ditopang oleh pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dalam upaya mendukung program dedieselisasi.

PLN Komitmen Kembangkan EBT dengan menggandeng Sumitoro Corporation dan Medco Energi. Dok. Ist

“Kerja sama bisnis juga dilakukan pada pengembangan transmisi dalam upaya mendukung interkoneksi antar pulau, pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB),” kata Darmawan, Rabu, (19/10/2022).

Baca Juga:  PLN Hadirkan Program Electrifying Agriculture untuk Petani Bunga Krisan di Tomohon

Darmawan menuturkan, studi ini dapat memberikan manfaat bagi operasi sistem ketenagalistrikan yang dijalankan oleh PLN diantaranya efisiensi, penurunan biaya pokok penyediaan (BPP), mempercepat program dedieselisasi, meningkatkan penetrasi energi terbarukan, serta mengurangi beban belanja modal (capital expenditure/Capex) PLN, pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

“PLN dan Sumitomo akan melakukan kajian bersama atas pengembangan bisnis pembangkit listrik EBT dan transmisi. Masa berlaku kerja sama ini selama 2 tahun sejak penandatanganan nota kesepahaman dilakukan,” paparnya.

Selanjutnya, guna mengakselerasi penggunaan sumber energi baru, Darmawan menerangkan bahwa PLN bersama dengan Medco Energi Internasional sepakat melakukan studi yang mencakup pengembangan Hidrogen atau Ammonia sebagai sumber energi, pengembangan Carbon Captured Utilization and Storage (CCUS) / Carbon Captured Storage (CCS).

Baca Juga:  PLN-Perusahaan EPC China Sepakat Percepat Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

“PLN dan Medco juga akan melakukan studi bersama pengembangan EBT. Melakukan studi bersama pemanfaatan Well-Head Gas to Power (WHGTP) untuk pembangkit,” tuturnya.

Sementara, Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan penandatanganan ini merupakan bagian dari upaya MedcoEnergi dalam meningkatkan portofolio bisnis di sektor EBT.

“Ini bagian dari strategi perubahan iklim kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan Perseroan dan upaya mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1, Scope 2 pada 2050, dan Scope 3 pada 2060 yang sejalan dengan program transisi energi pemerintah,” terang Hilmi Paninggoro.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button