ElectricityENERGI

PLN Uji Konsep Trilema Energi di Sistem Jamali

Konstruksi Media – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggunakan konsep Trilema Energi (ekonomis, andal dan rendah emisi) sedang melakukan uji coba di sistem kelistrikan Jawa Madura Bali (Jamali).

Untuk informasi, Sistem Jamali sebagai sistem interkoneksi kelistrikan terbesar di Indonesia berkontribusi terhadap 70 persen produksi energi di Indonesia. Beban puncak tertinggi mencapai 28.094 Mega Watt (MW) dan energi produksi pembangkitan sebesar 197 Tera Watt hours (TWh) dalam periode setahun, sehingga pola operasi pembangkitan di sistem ini menentukan produksi emisi karbon CO2.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali, Haryanto WS mengatakan PLN melalui Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jamali melakukan peningkatan di berbagai aspek operasi sistem, baik perencanaan maupun pengendalian operasi.

Baca Juga:  Tips Aman Membeli Rumah Bekas, Perhatikan 4 Hal Ini

“Selain itu, kami juga telah menyiapkan personel khusus yang terdiri dari tim dispatcher sampai dengan manajemen terkait, untuk mengendalikan sistem selama mode operasi khusus tersebut,” kata Haryanto, mengutip keterangan pers yang diterima Konstruksi Media, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Jalan 25 Km Labuan Bajo-Tana Mori Segera Dibangun

Ia mengatakan, UIP2B Jamali berhasil menyimulasikan pola operasi sistem dengan target penurunan emisi karbon terhadap kondisi Business as Usual (BAU). Menurut Haryanto, PLN telah mengadopsi pola operasi sistem baru ini dalam bentuk uji coba di Sistem Jamali pada hari Sabtu-Minggu, 12 dan 13 Februari 2022. Pada uji coba tersebut, sistem interkoneksi Jawa, Madura Bali akan dioperasikan secara khusus dengan tujuan menurunkan emisi karbon sebanyak 2,5 persen dari pola normal.

Baca Juga:  Bangun PLTP Mataloko 20 MW, PLN Rogoh Rp101,8 miliar

“Berkat dukungan semua pihak, uji coba berjalan lancar sesuai dengan skenario yang dibuat. Pastinya kami  mendukung secara penuh upaya mewujudkan transisi energi dan target net zero emission pada 2060 yang juga merupakan isu sentral pada pertemuan G20 mendatang,” ujarnya.

Haryanto mengatakan, konsep Trilema Energi berangkat dari persiapan sistem dalam menyambut penerapan pajak karbon di PLTU batu bara per April 2022. Melalui pemodelan faktor emisi karbon di dalam aplikasi simulasi produksi energi, UIP2B melakukan simulasi produksi energi untuk kegiatan rutin pada periode tahunan, bulanan, mingguan, harian dan intraday.

“Hasil simulasi produksi menunjukkan bahwa upaya penurunan emisi dari pengaturan pola operasi pembangkitan akan berdampak pada penambahan fuel cost. Karena terdapat perubahan komposisi pembangkitan di mana concern utama selain keandalan dan biaya operasi terendah, juga memperhitungkan jumlah emisi,” ucap Haryanto.

Baca Juga:  PLN Hadirkan SPKLU Pertama di Gerbang Indonesia Timur

Baca artikel selanjutnya:


 

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button