ENERGIRenewable

Potensi Melimpah, Pemerintah Gunakan Hidro Capai Target EBT

Potensi pengembangan pembangkit listrik yang bersumber dari hidro hingga 95 GW perlu dimanfaatkan untuk mendukung target energi baru terbarukan

Konstruksi Media –  Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Gatrik ESDM) Rida Mulyana, mengungkapkan bahwa pihaknya mencatat hingga Februari 2022, kapasitas listrik yang berasal dari pembangkit hidro baru sebesar 6,6 Gigawatt (GW). Jumlah itu sekitar 9% dari kapasitas total 74,4 GW, padahal jika dilihat potensi pembangkit hidro di Indonesia jumlahnya mencapai 95 GW. Meski begitu, pemerintah bakal meningkatkan penggunaan pembangkit yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) salah satunya yakni hidro alias air.

“Meski potensinya besar eksploitasinya memang masih kecil. Tapi kami yakin pengembangannya bisa sesuai dengan RUPTL 2021-2030,” kata Rida dalam keterangannya, Jumat, (22/4/2022).

Rida menambahkan, hasil penghitungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (P3TEK) menunjukkan terdapat lebih dari 52 ribu lokasi yang berpotensi sebagai pembangkit hidro dengan total potensi system run off river sebesar 94.627 MW.

Baca Juga:  Tren 3D Pengaruhi Bisnis PLN Capai Energi Bersih

Ia menjelaskan dalam pengembangannya pembangkit yang bersumber dari tenaga hidro tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk Indonesia mencapai target net zero emission 2060.

“Pengembangan PLTA akan memberikan manfaat tidak terbatas terhadap bauran energi baru terbarukan. Sekaligus menyeimbangkan pembangkit listrik EBT yang masih bersifat intermittent,” tambahnya.

Potensi Melimpah, Pemerintah Gunakan Hidro Capai Target EBT. Dok. Ist

Hingga 2030 Kembangkan Kapasitas 10,4 GW

Sementara, dalam kesempatan yang sama, PT PLN (Persero) berkomitmen mengembangkan pembangkit hidro dengan total kapasitas 10,4 GW hingga 2030. Tercapainya target tersebut, akan menopang kesuksesan RUPTL 2021 – 2030.

Baca Juga : Waskita Karya Bidik Proyek Pemerintah Senilai Rp30 Triliun

Menurut, EVP Engineering & Technology PLN, Zainal Arifin, pembangunan pembangkit listrik tenaga hidro paling tepat saat ini dibandingkan pembangkit tenaga lain. Terlebih pembangkit hidro memiliki berbagai keunggulan, seperti tingkat efisensinya yang sangat tinggi.

Baca Juga:  PLN Rampungkan 27 Proyek Strategis Nasional di Jawa Bagian Barat

“Saat ini sudah di atas 90%, terbaik dari semua teknologi energi,” imbuh Zainal.

Ia menambahkan, faktor kapasitasnya juga terbilang tinggi, minimal 40%. Pembangkit hidro juga mampu mengakomodasi fluktuasi beban daya serta pemeliharaannya lebih sederhana.

Hingga 2030, PLN telah merencanakan pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 9,27 GW dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) sebesar 1,11 GW pada 2030.

“Pembangkit listrik berbasis hidro menjadi kontributor terbesar dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga bayu dalam RUPTL hijau,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Baca Juga:  Pasokan Listrik Blok Rokan Berhasil Direbut BUMN, Erick: Kita Mampu!

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button