Oil & Gas

Produksi Minyak Di Blok Cepu Lampaui Target

Konstruksi Media – Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pengapalan ke-700 Blok Cepu telah menjadi milestone penting bagi ketahanan energi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Arifin saat memberikan sambutan dalam Upacara pengapalan minyak mentah Blok Cepu di Jawa Timur, yang dilakukan di kapal alir muat terapung/ floating storage and offloading (FSO) Gagak Rimang.

Dalam sambutannya, Arifin juga mengucapkan terima kasih atas kinerja maksimal ExxonMobil Cepu Limited yang berhasil mengawal Blok Cepu sehingga melampaui target yang direncanakan.

“Pengapalan ke-700 dari Blok Cepu ini menjadi milestone penting bagi ketahanan energi Indonesia serta memberikan harapan bahwa potensi hulu migas Indonesia masih menjanjikan,” ucap Arifin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (9/6/2021).

Dalam keterangan itu disebutkan, minyak mentah yang di-lifting merupakan hasil produksi dari Blok Cepu, Bojonegoro, yang dialirkan melalui pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban, kemudian ditampung di FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.

Baca Juga:  Resmikan 17 Titik Baru BBM Satu Harga, Ini Kata Menteri Arifin

Minyak kemudian dikirim ke VLCC Success Enterprise milik Pertamina, untuk selanjutnya diangkut ke STS Tuban untuk diolah di kilang Pertamina guna memenuhi kebutuhan energi nasional.

Volume minyak yang dilifting sebesar 1 (satu) juta barel, terdiri dari 850 ribu barel bagian Pemerintah dan 150 ribu barel lainnya bagian  dari Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu.

Kegiatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dimulai pada tahun 2008 dan fasilitas produksi utama mulai dioperasikan pada kuartal 4 tahun 2015.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, Lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateau yang stabil dengan tingkat produksi lebih dari 220.000 barel per hari (bopd) selama 5 (lima) tahun.

Tingkat produksi plateu ini jauh lebih tinggi dari rencana dalam PoD, di mana sebelumnya diperkirakan produksi rata-rata sebesar 165 ribu bopd selama 2 (dua) tahun.
Berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel minyak dari 450 juta barel minyak saat final investment decision (FID).

Baca Juga:  Borong 7 Penghargaan BPH Migas 2021, Ini Strategi Pertamina

Meski demikian, lanjut Dwi, seperti halnya karakteristik reservoir yang berlaku umum di seluruh dunia, tingkat produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip itu kini sudah mulai menurun secara alamiah.

“Realisasi cadangan dan produksi Blok Cepu ini membuka kenyataan bahwa potensi cadangan migas di Indonesia masih menjanjikan. Saat ini SKK Migas terus mengawal ExxonMobil bersama para mitra Blok Cepu untuk mendiskusikan berbagai inisiatif untuk mengelola penurunan produksi yang mulai terjadi, termasuk menjajaki peluang-peluang baru di Blok Cepu,” kata Dwi.

Pada kesempatan yang sama, President ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan seluruh pemangku kepentingan sehingga mendukung keberhasilan operasi Blok Cepu yang aman, andal, dan efisien dengan memastikan langkah pencegahan dan mitigasi Covid-19 yang efektif.

“Dengan dukungan pemerintah dan para mitra, kami terus memberikan kinerja keselamatan dan keandalan yang unggul hingga mencatatkan angka kecelakaan nihil tahun ini,” ucap Irtiza.

Selain itu, dari informasi yang diterima, KKKS ExxonMobil Cepu Limited juga ikut mendukung program ramah lingkungan yang diinisiasi pemerintah, melalui berbagai program pengembangan masyarakat bidang lingkungan.

Baca Juga:  Kembangkan POD Komplek Gajah Besar, Pertamina EP Investasikan Rp223 miliar

Beberapa program tersebut di antaranya penanaman 57.000 pohon pada lahan seluas lebih dari 235 hektar, pembangunan 223 reaktor biogas untuk hampir 1.000 anggota masyarakat, pembangunan dan pengelolaan 35 fasilitas air bersih untuk lebih dari 38.000 anggota masyarakat, serta pembentukan 5 program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat yang memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan untuk lebih dari 1.300 anggota masyarakat.

Diketahui, Lifting ke-700 dari wilayah kerja yang dikerjakan oleh ExxonMobil Cepu Limited ini menandai total produksi kumulatif lebih dari 475 juta barel minyak, atau lebih tinggi dari perkiraan keseluruhan volume cadangan minyak terproduksikan saat rencana awal Plan of Development (PoD) sebesar 450 juta barel.

Upacara pengapalan dilakukan di kapal alir muat terapung/ floating storage and offloading (FSO) Gagak Rimang, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Upacara sederhana tersebut juga dihadiri oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas, Migas Dwi Soetjipto dan Dirjen Migas, Tutuka Ariadji, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Kepala Kantor unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Brondong Capt. Faizal. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button