Perumahan

PUPR Soroti Banyaknya Warga Jakarta Yang Tidak Memiliki Rumah

Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyoroti kondisi warga Jakarta yang hingga kini belum memiliki rumah layak huni.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menyebutkan ada 3-4 juta warga Jakarta yang belum memiliki rumah layak huni.

Hal ini diungkapkan Khalawi saat menjadi pembicara dalam webinar Ikatan Alumni Teknik Sipil Universitas Tarumanagara, di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

“Pada tahun 2015, kita mendapati data di BPS ada warga DKI Jakarta yang tidak memiliki rumah mencapai 3-4 juta,” kata Khalawi.

Baca Juga:  Alokasikan Rp2,58 Miliar, PUPR Bakal Bangun 110 RTLH di Papua Barat

Padahal, ungkapnya, kepemilikan rumah layak huni tersebut bisa memicu peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya tengah melaksanakan program pembangunan satu juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan beragam kemudahan dan stimulan.

“Kita gencar membangun rumah susun bagi berbagai kalangan masyarakat, baik untuk mahasiswa, santri pekerja ataupun masyarakat umum lainnya,” katanya.

“Di kalangan akademisi sudah kenal ada rumah susun asrama mahasiswa, baik di Universitas Negeri ataupun swasta yang diperuntukkan bagi mereka memang sangat membutuhkan dan layak untuk dibantu,” tambahnya.

Di Jakarta, tegasnya, salah satu solusi permasalahan hunian warga adalah dengan pengembangan kawasan transit (Transit Oriented Development/TOD) yang terintegrasi dengan perumahan.

Ketua Ikatan Alumni Doktor Teknik Sipil Universitas Tarumanagara, Haris Muhammadun mengatakan, pihaknya memilih tema webinar “Strategi Pengelolaan Konstruksi di Masa Pandemi”, sebagai series pertama yang dilakukan Ikatan Alumni Doktor Teknik Sipil Universitas Tarumanagara.

Baca Juga:  Meski Pandemi, Pemda Bisa Ajukan Program Perumahan Lewat SiBARU Milik PUPR

“Kami menyadari yang kita sampaikan dalam topik yang sangat penting yaitu bagaimana kita mengelola konstruksi di masa pandemiyang tentunya masih kita hadapi. Apakah hari ini besok atau lusa ini sudah selesai atau belum, kita tidak tahu,” ucapnya.

Menurutnya, webinar tersebut diikuti ribuan peserta dengan antusias, seperti dari kalangan mahasiswa ada 32,2%, lalu dari kalangan konsultan itu 15,2%, birokrasi 26,8%, akademisi 12,5%, pelaku konstruksi kontraktor 9,8%,  lainnya 3%.

Ikatan Alumni Doktor Teknik Sipil Untar, tegasnya, akan selalu mengadakan webinar atau kegiatan lain ke depannya demi perbaikan dunia konstruksi di tanah air. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button