ElectricityENERGI

RI Jajaki Konektivitas Listrik dengan Brunei, Malaysia, dan Filipina

Jadi bukan Indonesia yang menyambungkan ke Brunei tapi dari Malaysia. Sedangkan dengan Filipina, kami lihat di bagian selatan yang interkoneksinya melalui Sulawesi Utara.

Konstruksi Media – Pemerintah dan Forum Bisnis Energi di Indonesia menjajaki peluang kerja sama konektivitas listrik termasuk yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) dengan Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina untuk mendukung ketahanan energi di kawasan Asia Tenggara.

“Kami akan masuk hal yang bisa kami lakukan segera karena ada yang butuh dan dalam konteks meningkatkan berbagi sumber daya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41 dan Forum Bisnis Energi ASEAN di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/8/2023).

Rencananya, kerja sama tersebut akan dibahas dan dikerucutkan dalam pertemuan lebih mendalam antara pemerintah dan pelaku bisnis empat negara tersebut. Namun, ia belum membeberkan potensi nilai kerja sama serta pelaku bisnis yang akan melaksanakan interkonektivitas antarnegara itu.

Baca Juga:  Pertamina Lubricants Dukung Peningkatan TKDN Sektor Kelistrikan

Baca juga: Proyek Revitalisasi Kelistrikan Istana Negara Garapan Nindya Karya Diresmikan

Dadan mengungkapkan skema konektivitas listrik itu nantinya menyambungkan listrik dari Indonesia ke Malaysia yang sudah berjalan saat ini. Nantinya, sambungan listrik dari Malaysia itu akan dilanjutkan ke Brunei Darussalam. Kemudian sambungan menuju Filipina, lanjut dia, rencananya dilaksanakan melalui Sulawesi Utara.

“Jadi bukan Indonesia yang menyambungkan ke Brunei tapi dari Malaysia. Sedangkan dengan Filipina, kami lihat di bagian selatan yang interkoneksinya melalui Sulawesi Utara,” katanya.

Baca juga: PLN Layani Konsumen Listrik Tegangan Tinggi 50 MVA untuk Kobexindo Cement di Kaltim

Interkoneksi listrik itu juga mendorong pemanfaatan transisi energi menuju lebih bersih menyesuaikan dengan potensi wilayah misalnya di Kalimantan antara Indonesia dan Malaysia yang menyimpan potensi energi hidro sebagai energi terbarukan. Begitu juga dengan Filipina, kata dia, memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yakni geotermal.

Baca Juga:  PLN: PLTMG Luwuk Kapasitas 40 MW Beroperasi April 2024

“Kalau konektivitas basisnya energi fosil, pikiran saya, fosilnya saja yang dikirim, tidak perlu membuat jaringan karena geotermal tidak bisa dipindah, tapi minyak atau batu bara itu yang dikirim menggunakan kapal ke Filipina seperti yang terjadi sekarang,” katanya.

Baca artikel lainnya:

Related Articles

Back to top button