EVENT

Dirjen Bina Konstruksi PUPR: Saat Semua Sudah Digital, Maka Lelang akan Cepat

Kami dari Kementerian PUPR dengan asosiasi konsultan dan kontraktor, kita harus bekerja sama menuju peradaban baru.

Konstruksi Media – Dirjen Bina Konstruksi PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan pihaknya sudah melakukan inovasi teknologi sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Dalam hal ini Kementerian PUPR diberi amanah untuk membangun sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) atau disebut dengan sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi. Salah satunya dengan meluncurkan sistem aplikasi pengalaman (Simpan).

Menurut Arief, hal ini sejalan dengan adaptasi bangsa Indonesia terhadap fenomena perubahan teknologi digital yang memberi dampak pada semua aktivitas, termasuk dalam penyelenggaraan konstruksi dari 4.0 menuju era 5.0.

Baca juga: Hari Jadi Inkindo ke-44, Dirjen Bina Konstruksi PUPR Ungkap Tantangan di Dunia Konstruksi

Baca Juga:  18-19 Oktober 2023, Vendor Antusias Hadiri FORA INKINDO Jateng di Semarang

“SPBE ini suatu keniscayaan dan kita tidak bisa mundur lagi. Kita harus maju dan kita sudah bergerak ke arah sana,” kata Arief saat menjadi pembicara pada Hari Jadi Inkindo ke-44, dipantau secara dari YouTube INKINDO di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

“Sebetulnya pada saat semua sudah digital, maka lelang akan cepat, maka orang juga akan komitmen terhadap apa yang diminta dari dokumen tersebut,” ujar dia lagi.

Menurut dia, dengan adanya digitalisasi ini, maka kelompok kerja ia pastikan tidak bisa lagi bermain-main. Sebab, semunya secara holistik sudah tercatat dan terekam di dalam data elektronik.

Ia berharap dengan masifnya digitalisasi ini sekaligus bisa menjadi basis tumbuhnya jasa konstruksi di Indonesia.

Baca Juga:  Farrindo Bawa HEPA Filter 'Best Seller' ke JIExpo

Baca juga: 3 Cara Simpel Membersihkan Saluran Air Supaya Tidak Mampet

Arief pun tidak memungkiri dengan implementasi digital ini maka ke depan pasti ada tantangan dan hambatan, bahkan “chaos” yang harus dihadapi. Namun, kata dia, apabila setiap hal dilakukan secara jujur, maka tidak akan menimbulkan masalah.

“Kalau tujuan kita mulia untuk membangun suatu peradaban dan inovasi baru yang merupakan suatu keniscayaan yang kita lakukan, maka insya allah akan baik. Dari ketidakseimbangan nantinya ada keseimbangan baru. Kami dari Kementerian PUPR dengan asosiasi konsultan dan kontraktor, kita harus bekerja sama menuju peradaban baru,” kata Arief.

Baca artikel lainnya:

Baca Juga:  Buka IBF 2023, Purwono Widodo: Industri Baja The Mother of Industries

Related Articles

Back to top button