Oil & Gas

PIS Sukseskan Program Tol Laut Sektor Energi

Konstruksi Media – Program Tol Laut Presiden Joko Widodo turut diwujudkan PT Pertamina International Shipping (PIS) dalam memasok energi ke seluruh pelosok nusantara.

Terlebih, PIS telah resmi menandatangani Head of Agreement (HoA) kerja sama mengenai penyediaan Liquified Natural Gas (LNG) carrier dan fasilitas bunkering LNG, bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono mengaku, pertimbangan ditandatanganinya HoA ke-2 ini adalah karena kebutuhan penyediaan LNG carrier (kapal LNG) oleh PIS dan sarana pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek serta kegiatan trading LNG PGN.

Kedua untuk penyediaan LNG dan fasilitas bunkering oleh PGN guna konversi kapal-kapal milik PIS yang menggunakan BBM menjadi bahan bakar berbasis LNG dengan pilot project ditargetkan pada 5 (lima) kapal support vessel (new built) milik PIS sebagai bentuk antisipasi perkembangan bisnis shipping yang membutuhkan bahan bakar sesuai dengan regulasi pada masa mendatang.

Baca Juga:  PIS Pacu Performa Kapal, Angkut LPG Hingga 1,13 juta MT

“Dengan jumlah armada yang dioperasikan saat ini dan rencana pengembangan yang sedang kami persiapkan, kami sangat yakin bahwa PIS sebagai Subholding Shipping PT Pertamina (Persero) dapat menjadi urat nadi distribusi energi nasional dalam rangka menyatukan wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, PIS akan siap mengarungi lautan negeri mendistribusikan energi dengan konsep Virtual Pipeline,” ujar Erry dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

PIS mendukung inisiasi proyek-proyek PGN seperti yang tertuang dalam Kepmen ESDM 13 Tahun 2020, dimana pelaksanaan gasifikasi LNG tahap 1 (satu) akan dibagi menjadi 5 (lima) cluster yaitu kluster Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Sulawesi-Maluku, Papua Utara, dan Papua Selatan. Kemudian dibutuhkan 1 (satu) unit small-scale LNG Carrier untuk membawa LNG dari sumber LNG ke Terminal Teluk Lamong.

Baca Juga:  Lebih Hemat, Nelayan dan Petani Nikmati Konversi BBM ke LPG Subsidi

Selain itu, kata Erry, saat ini PIS tengah melakukan studi secara terpisah untuk persiapan operasional profile armada milik Pertamina dalam hal mengantisipasi pemberlakuan Emission Existing Ship Index pada tahun 2023 sesuai hasil IMO MEPC 76 yang berkaitan dengan pengurangan future green house gas emission sampai dengan  tahun 2050.

“Perjanjian kerja sama ini diharapkan turut dapat memberikan keuntungan kedua belah pihak. PIS mendapat dukungan PGN sebagai Subholding Gas, dalam pemanfaatan bahan bakar ramah lingkungan. Target pengurangan emisi CO2 hingga 40% pada tahun 2030, akan dilakukan melalui penggunaan bahan bakar LNG pada kapal milik Pertamina,” katanya.

Erry juga menegaskan bahwa melalui kerja sama antara PIS dan PGN nantinya turut berperan untuk mengantisipasi bisnis shipping yang membutuhkan bahan bakar ramah lingkungan. Kerja sama yang terjalin tidak hanya berimplikasi secara bisnis, namun juga memiliki semangat dan kolaborasi mewujudkan penerapan environmental, social, dan good governance (ESG) dari Pertamina Group dalam rangka mengurangi emisi karbon.

Baca Juga:  Pertamina Sebut Subsidi BBM 60% Dinikmati Orang Kaya

“Semoga kerja sama ini memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Pertamina Group dan dapat menjadi benchmarking bagi Subholding PT Pertamina (Persero) lainnya dalam mewujudkan sinergi dalam menyediakan energi untuk negeri” pungkasnya.

Diketahui, Penandatanganan tersebut merupakan komitmen sinergi antara Subholding Shipping dan Subholding Gas PT Pertamina (Persero) dalam melakukan pengelolaan dan penyediaan LNG nasional yang terintegrasi dan merupakan milestone tersendiri bagi PIS dalam rangka mewujudkan program virtual pipeline penyediaan energi untuk negeri. PIS dan PGN disebut telah menandatangani HoA khusus penyediaan LNG carrier pada kebutuhan gasifikasi RU IV Cilacap.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button