Oil & Gas

Soal Proyek Pipa Transmisi Cirebon-Semarang, PGN Tegak Lurus ke Pemerintah

Konstruksi Media –  Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Heru Setiawan mengatakan, pihaknya sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero berkomitmen memasok gas bumi dan infrastruktur pendukungnya di Kawasan Industri Kendal. Ia menegaskan, PGN siap mengikuti kebijakan Pemerintah dan strategi pengelolaan gas bumi terintegrasi dalam upaya kehandalan infrastruktur maupun pasokan.

Heru menyebutkan, dalam rangka melaksanakan fungsi badan usaha di sektor midstream dan downstream dalam mengalirkan gas bumi ke pelanggan, PGN telah dan terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. Hal tersebut sesuai dengan konsep pengelolaan dan optimalisasi pemanfaatan gas bumi agar dapat dimanfaatkan maksimal bagi kebutuhan pelanggan disektor hilir. 

Baca Juga:  PGN Setor Laba ke Pertamina Hingga USD 286,2 juta

“Dengan posisi membujur di wilayah utara Jawa yang bisa dihubungkan dengan pipa Transmisi Gresik – Semarang, maka jaringan pipa transmisi Cirebon-Semarang menjadi sangat strategis,” ujar Heru dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

“Terkait keputusan Kementerian ESDM mengenai proyek Pipa Transmisi Cirebon Semarang ataupun proses yang sedang berjalan untuk keputusan proyek tersebut, PGN akan mengikuti kebijakan dari Kementerian ESDM. Apapun opsi yang diputuskan Pemerintah, sebagai bagian dari keluarga BUMN dan kepanjangan tangan pemerintah, PGN siap menjadi bagian dalam optimalisasi utilisasi gas bumi domestik.” Lanjutnya.

Adapun opsi yang terbuka untuk mengintegrasikannya dengan ruas yang sudah ada di pulau Jawa guna optimalisasi utilisasi gas bagi seluruh sektor, kara Heru, PGN juga akan mengikuti konsep strategis Pemerintah dalam pengelolaan end to end gas bumi nasional.

Baca Juga:  Transisi Energi, PGN perluasan Infrastruktur Gas Bumi

Heru melanjutkan, kesuksesan pemanfaatan gas bumi di suatu kawasan ekonomi baru juga mempertimbangkan jenis industri di dalam kawasan, serta ketersediaan infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan, listrik, telekomunikasi, energi dan lain-lain. Maka dari itu, Pipa Cisem dapat berperan penting untuk pemenuhan energi di Kawasan Industri Jawa Tengah.

“Agar kehandalan kebutuhan gas bumi di Pulau Jawa dapat terealisasi, PGN juga mempunyai konsep interkoneksi jaringan infrastruktur gas bumi di Jawa. Pipa Transmisi Gresik-Semarang (Gresem) sepanjang 268 KM diestimasikan dapat menyalurkan gas bumi sekitar 400 MMSFCD. Interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) juga telah diselesaikan untuk distribusi gas bumi yang direncanakan untuk dapat melayani industri area Semarang dan Kendal,” katanya.

Lebih lanjut Heru mengungkapkan, guna menyediakan fleksibilitas dan optimasi infrastruktur, PGN juga telah meresmikan Jumperline Tambak Lorok yang dapat mengalirkan gas dari Lapangan Kepodang sekitar 10-20 BBTUD ke sektor kelistrikan. Jumperline tersebut juga dapat menyalurkan gas ke mother station CNG Semarang sekitar 3 BBTUD dan melayani potensi pasar baru yang masih jauh dari infrastruktur pipa di Jateng atau sebagai quick win sebelum pipa distribusi gas meluas.

Baca Juga:  Investasi Hingga US$ 200 juta, Cargill Akan Bangun Kilang Minyak Baru di Lampung

“Jika proyek interkoneksi infrastruktur ini tercapai, diharapkan pengelolaan demand dan pasokan di Pulau Jawa lebih handal, fleksibel dan tentunya efisien. Tentunya konsep ini akan disinergikan dengan strategi pemerintah dalam pengelolaan infrastruktur dan distribusi gas bumi nasional,” pungkasnya.

Sebelumnya, PGN telah melaksanakan penandatanganan Pokok-pokok Perjanjian dengan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal, (21/05/2021). PGN akan menyediakan pasokan gas dan infrastruktur pendukungnya di KI Kendal dengan kebutuhan gas sekitar 37 BBTUD dan KIT Batang sekitar 10 BBTUD.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button