Oil & Gas

Kilang Balongan Direvitalisasi, Mulai Jetty Hingga Fasilitas Penyulingan

Konstruksi Media – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai subholding company Pertamina di sektor pengolahan dan petrokimia memastikan Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk pemancangan (piling) perdana fasilitas penyulingan minyak mentah Crude Distillate Upgrading (CDU) Project sudah dilakukan pada Februari lalu.

Melalui proyek RDMP Balongan, peremajaan peralatan di unit Residue Catalytic Cracking (RCC) dilakukan KPI untuk meningkatkan kapabilitas dan keandalan operasi piling tersebut.

Unit RCC merupakan fasilitas yang penting dalam proses pengolahan minyak bumi karena bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan melalui proses kimia, yaitu dengan bantuan katalis.

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Ifki Sukarya mengatakan, terdapat tiga kegiatan utama proyek revitalisasi RCC ini, yaitu Turn Around; pembangunan New Construction Jetty; serta pengerukan area New Construction Jetty.

Baca Juga:  PHR War Room dan Inspeksi Pengeboran WK Rokan ! di Tinjau Kepala SKK Migas

“Kemajuan proyek revitalisasi RCC menggembirakan. Saat ini, dua heavy equipment, Reactor Assy dan Orifice Chamber sedang dalam proses fabrikasi dan akan segera selesai. Begitu pula kolom prefabrikasi main equipment yang akan selesai bulan depan,” ujar Ifki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/8/2021).

Menurutnya, kegiatan akan diawali dengan penggantian dan perawatan sejumlah peralatan, seperti Reactor Assy, Orifice Chamber, dan Bypass Stack.

Selain itu, dilakukan pula pembangunan jalan akses, soil improvement (perbaikan tanah), serta perakitan Cyclone Regenerator.

Pada kegiatan New Construction Jetty, kata Ifki, dilakukan pembangunan jetty (dermaga pencegah pendangkalan) baru, yang terdiri pekerjaan pengerukan area yang akan dibangun jetty, proteksi pada pipa-pipa yang sudah ada, dan pemancangan tiang pancang.

Baca Juga:  Mantap! Realisasi Investasi Hulu Migas Capai Rp155 triliun

“Jetty ini amat diperlukan dalam proyek revitalisasi RCC sebab berfungsi untuk memobilisasi peralatan berat, seperti Reactor Assy dan Orifice Chamber bila nanti telah selesai difabrikasi,” terangnya.

Ifki menambahkan bahwa peningkatan kapasitas dan keandalan operasi unit RCC ini akan dapat menunjang optimasi produksi bahan bakar minyak (BBM) di Kilang Balongan.

Hal itu tentu akan melengkapi proyek peningkatan fleksibilitas CDU yang nantinya dapat memproses minyak mentah campuran berat (Heavy Mix Crude) ataupun minyak mentah ringan (Lighter Crude Oil).

Lebih lanjut Ifki menyampaikan, secara keseluruhan, proyek RDMP Balongan bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas unit pengolahan dan meningkatkan kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 MBSD (juta barel per hari) menjadi 150 MBSD.

Baca Juga:  Perkuat Industri Pupuk, Pertagas Niaga Kembali Salurkan Gas ke PIM

Proyek ini juga akan menghasilkan naphtha untuk proses lanjut dengan kapasitas produksi 11,6 MBSD, dari sebelumnya yang sebesar 5,29 MBSD.

“Kemajuan pembangunan fisik proyek RDMP Balongan telah terealisasi sebesar 23,50% pada Juli 2021. Dengan kemajuan signifikan ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai,” ungkapnya.

Revitalisasi RCC ditambah dengan peningkatan fleksibilitas CDU pada proyek RDMP Balongan tidak hanya akan berkontribusi pada peningkatan margin bagi perusahaan, tetapi juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional.

“Pertamina melalui PT KPI terus merealisasikan target pengembangan kilang-kilang Pertamina di seluruh negeri guna mewujudkan ketahanan energi nasional. RDMP Kilang Balongan merupakan salah satu proyek pengembangan yang terpenting dalam mengejawantahkan misi mulia tersebut,” pungkasnya.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button